Monday, December 22, 2008

Kado buat ibu...

Kado Hari Ibu? Alhamdulillah...weih kesampain juga menuruti keinginan ibu untuk menjadi PNS.

Alhamdulillah,
kado hari bapa? ...


baca juga : 8 kebohongan Ibu

Monday, December 15, 2008

Pegawai Negeri...

Ternyata menjadi PNS itu susah. Seleksinya susah dan kerjanya pun susah, bahkan untuk keluar dari PNS pun susahnya minta ampun.

Tes yang digelar untuk menjaring lulusan pendidikan untuk memasuki departemen atau instansi pemerintahan mengharuskan pesertanya untuk berjibaku mendapatkannnya. Mengurus berkas, daftar dengan mengantri, ke warnet, pulang ke daerah dengan ongkos yang tidak sedikit, atau mengorbankan waktu yang sebenarnya sudah dijadwalkan dalam aktivitas sebelumnya.

Subhanallah, mendaftar membutuhkan perjuangan yang besar juga. Bagi yang benar-benar diniatkan untuk berusaha dan ikhlas karena Allah, yang maha menilai usaha kita, dan dengan cara-cara yang benar juga tentunya, semoga pengorbanannya tidak disia-siakan dan, yakin lah Allah maha mengetahui harus di balas dengan apa, yang tentunya jauh lebih baik.

Seleksi CPNS, menjadi seleksi kemampuan dan bukti hasil belajar pelamarnya di bidang pendidikannya dahulu. Orang yang masuk ke dalamnya, benar-benar orang yang sudah tersaring dari pendidikan yang memang benar-benar ia kuasai. IPK, jadi salah satu parameternya. IPK yang pas-pasan, nilai yang mencerminkan kesungguhan kita dalam belajar dahulu menjadi penyaring awal di tes CPNS. Selamat bagi mereka yang bisa lulus dengan IPK yang baik dan memang benar-benar wawasan keilmuannya mumpuni.

Kemampuan bertindak, bersikap dengan dewasa dalam bekerja, berfikir dan berkemauan menjadi modal berikutnya. Betapa departemen, instansi pemerintahan yang menjadi impian bagi bangsa ini adalah departemen yang segar, departemen dan instansi yang banyak melahirkan karya dan ide besar bagi kemajuan bangsa ini. Dan Departemen, instansi pemerintahan yang segar serta kaya ide ini tidak lain mesti diisi oleh orang-orang yang berpandangan kedepan dan bisa dengan baik bertindak dalam kesehariaannya.

PNS menjadi tantangan juga dalam bekerja. Pegawai tidak lain seorang yang dituntut untuk bisa berbuat bagi majikannya. Pegawai tidak lain adalah orang yang harusnya menjadi pendukung utama bagi kelangsungan kehidupan perusahaan tempat pegawai itu sendiri. Karena tantangan, target bekerja, tuntutan masyarakat penilai dan penikmat kerja tersebut selalu mengawasi bagaimana kerja dan tidakan pegawai itu sendiri. Terlebih masyarakat dan Pegawai negeri sipil. Negeri yang besar ini harus di dukung oleh pegawai-pegawai yang mampu bekerja keras demi kemajuan departemen dan negaranya itu sendiri.

Bekerja untuk belajar, bekerja menangani masalah untuk kemajuan peningkatan diri. Beraktivitas dan berinteraksi dilingkungan kerja untuk kemajuan diri dan lingkungannya.

PNS keluarnya susah? Bagi yang benar-benar bercita-cita menghidupi dan menggantungkan sepenuhnya kehidupan tidak pada Allah yang maha pemberi rizki, meninggalkan PNS memang berat. Untuk yang mencoba berwirausaha, atau yang akan menghadapi masa pensiun, keluar PNS menjadi fikiran yang berat.

PNS, seleksinya, dan Negara ini masih terus berjalan menuju perbaikan, seperti baik dan besarnya harapan kebaikan yang memang akan terus menang saat ini dan diesok nanti...

catatan seorang sarjana yang masih punya harapan...

Mean dan Varians

Maha Suci Allah yang Maha Mengetahui. Maha kuasa Allah yang Maha Luas Ilmunya. Semua yang ada di dunia ini tidak lepas dari pengetahuan, dari kehendak dan dari kuasa Dirinya yang maha Mulia.

Ketika membaca ulang kembali pelajaran Statistika semasa kuliah dulu, teringat kenapa saya mesti belajar statistika. Apa hikmahnya mempelajari ilmu ini yang ternyata sebenarnya adalah Ilmu dari Allah juga. Ada salah satu bagian pelajaran dari Statistika tentang mean (rata-rata) dan varians atau keragaman.

Keduanya adalah ukuran, nilai atau ciri dari sekelompok/kumpulan data. Mean atau rata-rata sepertinya paling umum digunakan. Halayak dan masyarakat pada umumnya sudah sangat terbiasa menggunakana mean dalam kesehariannya.
...."rata-rata berapa yang dihabiskan memang tiap harinya...?"
..."berapa tinggi rata-rata polisi yang masuk tahun ini?..."
dst

Yang menarik dan saya temukan hikmahnya dari kedua ukuran ini, yaitu betapa keduanya saling melengkapi. betapa kedua ciri dari data ini sangat menarik untuk di teliti. tidak lengkap rasanya jika kita hanya mengetahui rata-rata dari suatu kumpulan data tanpa dengan lengkap mengetahui ragamnya.

Varian memberi keterangan kepada data bagaimana karakteristik keseluruhan dari dirinya. dengan keragaman, informasi secara keseluruhan data satu persatu dijelaskan.

dengan keragaman kita bisa membandingkan satu kelompok data dengan kelompok data yang lainnya.

kel data 1 : 50, 50, 50, 50, 50 mempunyai mean 50
kel data 2 : 30, 40, 50, 60, 70 mempunyai mean 50 juga...
kel data 3 : 20, 30, 50, 70, 80 ternyata mempunyai mean 50 juga.

Tapi, isinya berbeda. proses dan pembentukan kelompok data itu berbeda....

Subhanallah, dahsyat..

Saturday, December 13, 2008

Jalan Menjadi PencintaNya

Jalan Menjadi PencintaNya
Penulis : KH Abdullah Gymnastiar

Ada kalanya hidup tidak berjalan sebagaimana kita harapkan. Gelombang ujian dan cobaan seakan tak henti menerpa. Dari yang hanya membuat kita tertegun sejenak hingga yang menjadikan kita terkapar tak berdaya karenanya. Pedih dan getir pun menjadi rasa yang tertuai.

Saudaraku, yang perlu terus kita yakini bahwa getirnya hidup tidaklah menandakan rahmat Allah telah sirna. Perihnya cobaan, bukanlah isyarat bahwa kemurkaan Allah sedang menggelayuti kehidupan ini.

Sebaliknya, getir dan perihnya rasa yang kita alami itu, dapat menjadi tanda bahwa Allah sedang menghapus dosa-dosa yang pernah kita perbuat. Karena ada dosa yang tidak bisa dihapuskan kecuali oleh rasa getir dan perih. Ada dosa yang tak terhapus hanya oleh air mata penyesalan.
Ketika pedihnya terasa, di sanalah dosa akan terampuni. Saat getirnya membuncah, di situlah kesucian akan tertuai. Hasilnya, hati pun menjadi tenang dan keberkahan hidup menjadi jaminan.

Atau bisa jadi, itu semua menjadi tanda bahwa kita sedang dipersiapkan untuk menerima nikmat yang lebih besar, yaitu menjadi kekasih Allah atau para pencintaNya. Dan untuk menjadi para pencintaNya, haruslah siap diuji. Itu adalah harga yang tak bisa ditawar-tawar lagi. Sebuah
keniscayaan yang telah menjadi sunatulllahNya.

Kita harus siap-siap digerinda, yang merupakan syarat untuk bisa dekat pada Allah. Gerindaan yang berbentuk ujian dan cobaan, akan terus-menerus menghampiri. Ia tidak akan hilang hingga segala karat-karat dosa kita, terkikis olehnya.

Seperti buah kelapa, untuk dapat diambil santannya, ia harus dijatuhkan terlebih dahulu dari pohonnya yang tinggi. Kemudian, kulitnya harus dikelupas dengan paksa hingga tak tersisa lagi. Setelah bersih, ia lalu dibelah menjadi beberapa bagian. Setelah itu, potongan-potongan kelapa tersebut lalu diparut hingga hancur dan hanya menyisakan ampasnya. Apakah telah selesai? Tentu saja belum, karena ampas kelapa itu akan diperas hingga keluarlah santan, yang di sana
manfaatnya baru terasa.

Begitu juga sifat dari cobaan dan ujian. Ia akan terus melumat dan menghancurkan segalanya, hingga yang tersisa adalah bagian-bagian dari diri kita yang secara kualitas, telah siap menjadi para pencintaNya.

Karena itu, saat gerinda telah datang, segeralah bertobat agar tak hanya pintu tobat yang terbuka, namun status menjadi pencintaNya pun akan menjadi milik kita. Tetapi bila gerinda itu belum tiba, jangan terlena olehnya. Tetaplah mendekatkan diri padaNya dengan selalu menempatkan Allah sebagai satu-satunya tujuan dalam hidup kita.

Sumber : Buletin Sakinah

Friday, December 12, 2008

Tarbiyah Dzatiyah

Tarbiyah Dzatiyah
Oleh: Mochamad Bugi

Tabiat dakwah ini berkembang dan menyebar ke berbagai pelosok dunia. Karena misi dakwah ini adalah menyebarkan rahmat bagi dunia untuk seluruh umat manusia (Al-Anbiya’: 107). Dengan begitu dakwah menjadi hak semua orang agar mereka meraih hidayah Allah. Amatlah pantas semua kalangan mendapatkan nikmat dakwah. Paling tidak, semua manusia dapat merasakan rahmat Islam. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh kepribadian dai dan aktivis dakwah.

Aktivis dakwah yang memikul tugas mengembangkan ajaran Islam ke segenap pelosok bumi seyogianya adalah orang yang mampu meningkatkan integritas diri dari masa ke masa. Peningkatan diri aktivis dakwah selaras dengan perkembangan dakwah. Peningkatan integritas diri secara mandiri inilah yang disebut dengan tarbiyah dzatiyah.
Kemampuan tarbiyah dzatiyah menjadikan dai mampu bertahan dalam berbagai ujian dan cobaan dakwah. Ia tidak futur (malas dan lesu), tidak kendur semangat dakwahnya, pemikirannya tidak jumud dan tidak akan bimbang dan ragu menjawab berbagai tuduhan miring serta yang sangat diharapkan dari efek tarbiyah dzatiyah adalah seorang dai mampu menyelesaikan persoalan yang menghadangnya.

Dengan sikap itu aktivis dakwah tidak sangat bergantung pada bayanat pusat atau qararat qiyadah. Melainkan ia mampu mengembangkan dakwah sebagaimana mestinya. Dan dapat mengambil keputusan yang tepat. Utusan-utusan Rasulullah saw. telah membuktikan dirinya dalam mengembangkan dakwah di berbagai tempat. Mereka dapat bertahan sekalipun jauh dari Rasulullah saw. dan komunitas muslim lainnya. Ja’far bin Abi Thalib di antaranya. Dia dan sahabat lainnya dapat tinggal di Habasyah dalam waktu yang cukup lama. Sekalipun mereka sangat merindukan berkumpul bersama dengan saudara muslim lainnya, mereka dapat mempertahankan dirinya dalam keimanan dan ketaqwaan. Begitu kuatnya daya tahan mereka hidup bersama dakwah jauh dari saudara-saudaranya yang lain dalam waktu yang cukup lama. Hingga Rasulullah saw. begitu bangga terhadap mereka di saat mereka pulang ke Madinah. Beliau menyatakan, “Aku bingung apa yang membuat senang diriku, apakah karena menangnya kita di Khaibar ataukah kembalinya kaum muslimin dari Habasyah.”

Demikian pula Mush’ab bin Umair sebagai duta Islam pertama dapat mengembangkan dakwah di Madinah dan berhasil membangun masyarakat di sana. Mush’ab sebagai guru pertama di Madinah dapat memperluas jaringan dakwah dan aktivisnya. Sehingga tempat itu menjadi basis komunitas umat Islam di kemudian hari. Dan menjadi mercusuar peradaban Islam.

Begitulah kepribadian aktivis dakwah yang mumpuni dalam mengemban amanah mulia. Mereka dapat menunaikan tugas tersebut dengan sebaik-baiknya. Lantaran tarbiyah dzatiyah yang ada pada diri mereka. Malah banyak tugas-tugas lain dapat diselesaikan dengan nilai cumlaude. Sebaliknya aktivis dakwah yang tidak mampu meningkatkan integritas dirinya cenderung linglung. Bahkan mungkin akan menimbulkan kegaduhan dalam kerja dakwah. Sebagaimana ungkapan pujangga lama ‘Al-‘askarul ladzi tasuduhul bithalah yujidul musyaghabati, aktivis yang tidak punya kemampuan untuk berbuat sesuatu sangat potensial membuat kegaduhan dalam kerja dakwah’.
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Al-Anfal: 27)

Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah Al-Mutaharikah (Kepribadian Aktivis Islam)
Tidak dipungkiri bahwa Tarbiyah Dzatiyah menjadi kepribadian aktivis Islam. Bahkan Rasulullah saw. menilai hal ini sebagai prasyarat untuk para duta Islam dalam mengembangkan dakwah. Karenanya hal ini menjadi point dalam fit and profer-test bagi mereka yang akan menjalani tugasnya. Sehingga seseorang yang diutus ke suatu tempat, Nabi saw. mempertimbangkan kemampuannya dalam pengembangan integritas dirinya.

Hal ini sebagaimana yang dipertanyakan Rasulullah saw. pada Muadz bin Jabal saat akan diutus ke Yaman. “Wahai Muadz, bila kamu berada di tempat yang baru nanti, jika menemukan suatu persoalan apa yang akan kamu putuskan?” Muadz menjawab, “Aku akan putuskan berdasarkan Kitab Allah.” Rasulullah saw. pun melanjutkan, “Bila tidak kamu temukan pada Kitab Allah, dengan apa kau putuskan?” Jawab Muadz, “Aku akan tetapkan berdasarkan Sunnah Rasulullah.” Nabi saw. kemudian menanyakan kembali, “Bila tidak juga kamu dapati di dalamnya, apa yang akan kamu lakukan?” Muadz menjawab, “Aku akan putuskan dengan akal pikiranku (ijtihadku).”

Ternyata jawaban Muadz sangat memuaskan hati Rasulullah saw. Malah beliau memandang bahwa kualitas Muadz sudah memadai untuk mengemban tugas mulia tersebut.

Kapabilitas yang semacam itu diharapkan mampu menyelesaikan setiap permasalahan yang selalu muncul di lapangan dakwah. Sehingga ia tidak selalu menyerahkan masalah itu pada qiyadah dakwah ataupun aktivis lainnya. Dengan kemampuan itu aktivis dakwah tidak gamang dalam menyikapi berbagai urusan yang terkait dengan tanggung jawabnya. Karena tanpa sikap itu persoalan dakwah akan bertambah pelik dan menambah beban qiyadah. Telah sering kita dengar qiyadah dakwah mengarahkan agar aktivis tidak selalu mengandalkan jawaban dari pusat atau menunggu bayanatnya. Melainkan mereka perlu menyikapi dengan cepat apa yang mesti diambil sikapnya untuk menuntaskan suatu permasalahan.

Meski demikian kita pun perlu melihat koridornya agar tidak terjebak dalam membebaskan diri untuk selalu bersikap di luar kendali qiyadah. Karena ini pun akan menimbulkan kekisruhan dalam struktural kendali dakwah. Seperti sikap Hudzaifah ibnul Yaman sewaktu ditugaskan Rasulullah saw. masuk ke barisan musuh. Hudzaifah mendapati Abu Sufyan sedang memanaskan tubuhnya karena udara dingin. Saat itu Hudzaifah mampu untuk membunuhnya, akan tetapi ia teringat pesan Rasulullah saw. bahwa tugasnya waktu itu adalah memperhatikan kondisi musuh dan mengabarinya kepada Rasul. Sehingga ia urung untuk membunuhnya walau kesempatan itu ada di hadapannya.

Karena itu perlu menempatkan secara imbang terhadap permasalahan ini. Peningkatan integritas diri dan mematuhi rambu-rambu qiyadah. Yang lebih berbahaya lagi bagi aktivis dakwah adalah bila tidak memiliki keduanya. Syaikh Hamid ‘Asykariyah menegaskan, “mereka yang sudah tidak punyai kebaikan (peningkatan integritas diri dan mematuhi rambu-rambu qiyadah), mereka telah kehilangan kesadaran terhadap kemuliaan dakwah dan kepunahan perilaku taat pada qiyadah. Siapa yang telah kehilangan dua hal ini, maka mereka tidak ada gunanya tetap berada dalam barisan dakwah bersama kita.”

Ada’u Mutathallibatil Manhaj (Menyelesaikan Tuntutan Manhaj)

Manhaj dakwah memberikan ruang yang banyak untuk sarana tarbiyah agar dapat merealisasikannya seoptimal mungkin. Baik melalui liqaat tarbawiyah, daurah, seminar, mukhayyam ataupun tarbiyah dzatiyah. Untuk mengaplikasikan manhaj dakwah yang begitu banyak dan padat tidaklah memadai dengan sarana tarbiyah regular. Karena keterbatasan alokasi waktu maupun keterbatasan Murabbi dalam menyelesaikan tuntutan manhaj. Maka tarbiyah dzatiyah menjadi sarana untuk menyelaraskan tuntutan manhaj tersebut.

Oleh karena itu perlu dipahami dengan benar pada setiap aktivis dakwah agar dapat melakukan tarbiyah dzatiyah dalam dirinya. Hal ini akan sangat membantu mengaplikasikan nilai-nilai tarbawiyah secara maksimal. Dan dapat mencapai arahan manhaj yang menjadi acuan dakwah untuk mewujudkan dai yang siap meringankan perjalanan dakwah ini. Bila masing-masing aktivis sibuk untuk merealisasikan manhaj dalam dirinya sebagaimana tuntutan manhaj maka semua aktivis akan aktif dengan berbagai program dan kegiatannya.
S
yaikh Abdul Halim Mahmud menyatakan bahwa tarbiyah dzatiyah merupakan tuntutan manhaj dakwah ini. Baik dalam arahannya agar menjadi aktivis dakwah yang sigap dan tanggap dalam menyambut tugas dakwah. Juga dalam muatannya yang tidak dapat diberikan secara kolektif karena berbagai pertimbangan. Namun dituntaskan secara personal dengan peningkatan kemampuan tarbiyah dzatiyah. Sehingga tampil aktivis yang siap go publik dengan Allah di jalan dakwah.

Tarqiyatu Ath-Thaqah Adz-Dzatiyah (Peningkatan Potensi Diri)
Peran serta aktivis terhadap dakwah sangatlah dimarakkan agar mereka dapat memberikan kontribusinya dan menjadi bagian dari dakwah. Dai yang dapat melakukan hal ini adalah mereka yang memahami betul potensi dirinya. Potensi yang dapat bermanfaat bagi perjalanan dakwah.

Menajamkan potensi diri menjadi aktivitas rutin. Seyogianya semakin hari semakin tajam potensi yang dimilikinya. Grafik potensinya selalu naik seiring perjalanan waktu. Sebagaimana yang dialami para pendahulu dakwah. Mereka senantiasa berada dalam kondisi puncak setiap bergulirnya waktu. Imam Ibrahim Al-Harby selalu mengomentari sahabat-sahabatnya dengan ungkapan istimewa. Katanya, “Aku sudah bergaul dengan fulan bin fulan beberapa waktu, siang dan malam. Dan tidak aku jumpai pada dirinya kecuali ia lebih baik dari kemarin.”

Layaknya aktivis dakwah dapat mengembangkan diri agar potensi yang dimilikinya betul-betul dapat didayagunakan seoptimal mungkin. Sehingga mereka bisa berada di garis terdepan. Bahkan sepatutnya dalam kondisi lebih baik dari hari-harinya yang telah lewat. Kondisi yang prima dan selalu lebih baik dari kemarin akan membuatnya istijabah fauriyah (dapat memenuhi panggilan dakwah dengan cepat) yang semakin kompleks tuntutannya. Dengan potensi yang demikian, aktivis dakwah dapat menempati lini yang beragam dalam tugas mulia ini. Karenanya tarbiyah dzatiyah adalah upaya untuk meningkatkan dan menajamkan seluruh potensi aktivis dakwah yang beragam.

Adapun aspek-aspek yang perlu ditingkatkan aktivis dakwah dalam tarbiyah dzatiyah terhadap dirinya meliputi:

1. Ar-Ruhiyah (Spiritual)

Sudah menjadi kebiasaan bagi para dai untuk dapat meningkatkan ketahanan ruhiyahnya. Sehingga ia tidak lemah dalam mengemban tugas mulia. Ruhiyah yang kokoh menjadi variable yang sangat menentukan. Bila perlu setiap aktivis memiliki program personal dalam menjaga ketahanan ruhiyah. Seperti merutinkan diri untuk shalat berjamaah di masjid, shaum sunnah, qiyamullail, sedekah, ziarah kubur ataupun aktivitas lainnya yang berdampak pada kesehatan ruhaninya.
Dengan upaya itu insya Allah maknawiyah dai tidak ringkih dan kendur. Kondisi maknawiyah yang rapuh akan berdampak negatif bagi dirinya dalam menjalankan tugas dakwah. Disamping itu, tampaknya para aktivis perlu mencermati naik turunnya ruhaniyah diri mereka sendiri. Bahkan sedapat mungkin mempunyai patokan yang terukur agar dapat dievaluasi dengan seksama baik melalui orang terdekat (murabbi, pasangan, teman) ataupun cukup diri sendiri.

Ambillah pelajaran dari sikap para sahabat dalam mentarbiyah ruhiyah mereka masing-masing. Ada yang selalu menjaga keadaan diri agar selalu dalam keadaan berwudlu’. Ada pula yang senantiasa mengunjungi orang yang sedang mengalami cobaan hidup. Ada juga yang berziarah ke makam, dan upaya lainnya. Camkanlah nasihat Umar ibnul Khathtab, “Hitung-hitunglah dirimu sebelum kamu dihisab Allah swt. di hari Perhitungan (akhirat).”

2. Al-Fikriyah (Pemikiran)

Pada dasarnya pemikiran manusia senantiasa menuntut konsumsinya agar tidak mengalami kejumudan berpikir. Untuk memenuhi tuntutan tersebut tidaklah cukup mengandalkan muatan pemikiran dari majelis liqaat tarbiyah semata. Akan tetapi dapat mencari berbagai sumber penggalian berpikir. Bisa melalui penelaahan kitab, menghadiri acara kajian ilmiah ataupun kegiatan peningkatan wawasan lainnya.
Telah banyak paparan nash dari Al-Qur’an ataupun Hadits yang menyuruh untuk memberdayakan kemampuan berpikir dengan melakukan pengamatan dan pengkajian. Sehingga pemikiran dai senantiasa dalam pencerahan bahkan ia selalu dapat mencari solusi yang pas. Bila demikian halnya pemikiran aktivis senantiasa berkembang dan menjadi pintu gerbang kemajuan intelektual. Maka, adalah wajib bagi aktivis dakwah untuk membaca buku beberapa jam dalam setiap hari serta memiliki perpustakaan pribadi di rumahnya sekalipun kecil.

3. Al-Maliyah (Material)

Dakwah juga dipengaruhi oleh kekuatan material. Tidak terkecuali para pengembannya. Karena itu setiap aktivis harus memiliki kemampuan interpreneurshipnya agar tidak menjadi beban orang lain. Ini harus menjadi muwashafat dai. Dai harus memiliki kemampuan mencari penghidupan bagi dirinya (qadirun alal kasabi).

Para sahabat yang diridhai Allah swt. telah memberikan pelajaran pada kita semua bahwa mereka tidak menjadi beban bagi saudara. Kaum Muhajirin yang datang ke Madinah tidak membawa apa-apa, namun mereka tidak mengandalkan bantuan kaum Anshar. Kaum Muhajirin mampu mengembangkan potensi maaliyah dirinya. Mereka pun akhirnya dapat hidup sebagaimana layaknya malah ada yang lebih baik dari kehidupannya di Mekkah.

4. Al-Maidaniyah (Penguasaan Lapangan)

Penguasaan lapangan juga hal sangat penting bagi perkembangan dakwah ini. Seorang aktivis mesti memahami medan yang dihadapinya dengan cepat. Penguasaan lapangan yang cepat dan tangkap dapat memperoleh taktik dan strategi yang tepat untuk dakwah ini. Pengenalannya yang bagus dapat menentukan strategi apa yang cocok dan pas bagi wilayah tersebut. Maka ketika para sahabat berada di tempat yang baru mereka mulai belajar untuk mengenal medan dan lingkungannya. Sehingga perjalanan dakwah mereka berkembang dengan pesat. Seperti dakwah di Madinah oleh Mush’ab bin Umair dan sahabat lainnya.

Dari sinilah setiap aktivis perlu mengenal dengan betul wilayahnya. Sehingga dapat terdeteksi dengan cepat mana yang menjadi peluang dakwah dan mana pula yang menjadi hambatannya. Sehingga ia dapat mensikapinya dari keadaan tersebut. Bila menemui sumbatan ia cepat mengantisipasinya.

5. Al-Harakiyah (Gerakan Dakwah)

Penguasaan harakiyah pun menjadi aspek tarbiyah dzatiyah yang perlu diperhatikan sehingga aktivis dakwah bisa mengikuti lajunya gerakan dakwah. Ini bisa terjadi apabila seorang aktivis dapat menyelami geliat dakwah dan pergerakannya. Pemahaman terhadap gerakan dakwah yang tepat melahirkan sikap dai yang mengerti benar tentang sikap apa yang harus dilakukan untuk kepentingan dakwah.
Sebagaimana yang dilakukan Hudzaifah Ibnul Yaman ketika masuk ke tengah barisan musuh. Saat kondisi malam yang gelap dan mencekam seperti itu, Abu Sufyan sangat khawatir pasukannya diinfiltrasi. Sehingga ia mengumumkan agar seluruh prajurit harus mengenal siapa yang ada di kiri kanannya. Setelah selesai memberikan komando itu Hudzaifah lantas memegang tangan orang yang ada di sisi kanan dan kirinya sambil menanyakan siapa engkau. Tentu saja mereka menjawab saya fulan bin fulan. Dengan kesigapannya Huzaifah tidak ditanya orang.

Sasaran yang hendak dicapai dari tarbiyah dzatiyah bagi seorang aktivis dan perkembangan dakwah adalah sebagai berikut:

Al-Munawaratul Al-Harakiyah (Gerak Manuver Dakwah)
Sasaran tarbiyah dzatiyah ini adalah untuk dapat mengembangkan gerak manuver dakwah ke berbagai wilayah dan pelosok. Sehingga banyak wilayah dan manusia lain yang mendapatkan sentuhan dari dakwah dan dainya. Wilayah dakwah semakin hari semakin meluas dan aktivis dakwahnya semakin hari semakin bertambah tentu juga peningkatan mutu kualitasnya. Dalam kajian Fiqhus Sirah, Syaikh Munir Muhammad Ghadhban diungkapkan bahwa Rasulullah saw. setiap tahun selalu mendapatkan informasi mengenai bertambahnya suku, kabilah atau orang yang tersentuh dakwah Islam dan menjadi pengikutnya yang setia. Ini tentu sangat terkait dengan para penyebar dakwahnya. Mereka adalah manusia-manusia yang selalu dalam kondisi meningkat iman dan taqwanya serta meningkat dalam merespon perintah dari Allah dan Rasul-Nya. Dengan kata lain bahwa tarbiyah dzatiyahnya sudah sangat mapan.

Al-Matanah An-Nafsiyah Ad-Dakhiliyah (Soliditas Personal)

Tarbiyah dzatiyah juga untuk meningkatkan daya tahan dai. Aktivis yang tidak lemah mentalnya, tidak jumud pikirannya, tidak menjadi beban material aktivis lainnya, tidak bingung dengan sekitarnya dan tidak pula linglung atau ketinggalan jauh dari lajunya dakwah ini. Aktivis yang tidak menjadi beban bagi dakwah atau membuat bertambahnya beban pemikiran para qiyadah.

Dengan begitu akan muncul aktivis yang tangguh dalam menunaikan amanah dakwah. Aktivis yang prima staminanya dalam menjalankan tugas. Sehingga perjalanan ini semakin lancar dan mulus untuk meniti jalan kemenangan dakwah. Bila hal ini tercapai dakwah tidak disibukkan dengan urusan internal dan konfliknya. Sebaliknya para aktivis akan sibuk dengan maneuver dakwahnya.

Upaya Memulai Tarbiyah Dzatiyah Bagi Aktivis

Untuk dapat menjalankan program tarbiyah dzatiyah hendaknya perlu mempertimbangkan kiat berikut:

Pertama, buatlah fokus sasaran tarbiyah dzatiyah yang akan dilaksanakan oleh masing-masing individu. Misalnya, aspek ruhiyah seperti apa yang diinginkan dengan gambaran dan ukuran yang jelas seperti shalat lima waktu berjamaah di masjid, selalu membaca 1 juz Al-Qur’an dalam setiap hari. Demikian pula aspek fikriyah ataupun aspek yang lainnya. Sehingga semakin teranglah fokus yang hendak dicapai.

Kedua, setelah menentukan fokusnya maka mulailah memperhatikan sisi prioritas amal yang hendak dilakukan. Aspek mana saja yang akan dilakukan dengan segera. Hal ini tentu melihat pertimbangan kebutuhan saat ini. Misalnya aspek ruhiyah yang diprioritaskan, maka buatlah program yang jelas untuk segera dikerjakan.

Ketiga, sesudah itu mulailah melaksanakan dari hal yang ringan dan mudah dari program yang telah ditetapkan agar dapat dilakukan secara berkesinambungan.

Keempat, agar dapat menjadi program kegiatan yang jelas, tekadkan untuk memulainya dari saat ini dan berdoalah pada Allah swt. agar dimudahkan dalam menjalankan ikrarnya. Kelima, untuk dapat bertahan terus melakukannya, upayakan untuk memberikan sanksi bila melanggar ketentuan yang telah diikrarkan.

Wednesday, December 10, 2008

Gunung

Karena kehidupan adalah kumpulan dari gunung-gunung masalah. Jangan takut untuk menaikinya. Semakin sering kita mendaki gunung tersebut semakin mahir pula kita menjalani kehidupan,

beu... (siap-siap naek semeru...)

Thursday, November 27, 2008

Gum Family

Tiga orang saudara dengan sifat, perawakan, pergaulan yang berbeda. Tedi Gumelar, saudara saya yang paling tua paling arif dalam hidup. Subhanallah, jadi kaka pertama adalah menjadi bahan kelinci percobaan pertama dalam kehidupan keluarga. Tapi dahsyat kelinci itu jadi kelinci yang dewasa yang tetap putih dan banyak memberikan pelajaran bagi kelinci yang datang berikutnya. (Bukan berarti kaka saya kelinci .. :) )

Saya, ..................................................

Dani Gumilang, adik saya terakhir dan satu-satunya. Dahsyat, saya banyak belajar untuk selalu menjadi muda dari dia. untuk selalu senang dalam menjalani hidup ini. Banyak teman, kreatif nda pernah ada keluhan, Lakukan saja... !!!

Ya Allah, mudah-mudahan kau jadikan keluarga ini Ahli dalam beribadah kepada Mu...
Aaminn.

Wednesday, November 19, 2008

Kuantum Kehidupan

Kuantum kehidupan? Beu, mencoba menyusun ingatan sekolah dahulu di SMA dan merenungi kenapa banyak hal yang menarik dalam kehidupan.

Kuantum diidentikan dengan paket-paket. Kuantum energi di bahasakan dengan paket paket energi, bahwa energi yang dipancarkan oleh suatu benda, memancar dengan terpisah-pisah.

Betapa banyak kehidupan ini tercipta dan terjadi dengan berpaket-paket. Sering saya lihat ketika menyebrang di jalan raya, ternyata mobil-mobil yang lewat memiliki gerombolan sendiri. Tidak selalu selamanya mobil arusnya akan terus menerus ramai. Pasti ada celah kosong yang memberi kesempatan kepada saya untuk menyebrang.

Subhanallah, maha suci Allah yang sudah membuat kehidupan ini berputar bergantian, berdatangan berombongan dalam kehidupan dan meninggalkan kehidupan bersamaan dalam kematian. Semuanya terus berganti dan berpaket-paket. Terkadang kita menghadapi masa dimana kita hidup bersemangat dan terkadang kemalasan betapa menjadi hal yang menjadi bagian dari kehidupan kita. Tekadang keshalihan, ketakwaan menjadi hal utama yang menonjol pada diri kita, tetapi syaitan dan kelemahan diri ini juga sering membuat kita jauh dari nilai kebaikan.

Kuanta, Quantum menurut ilmu fisika adalah unit yang tidak bisa di bagi-bagi lagi. Tidak ada yang bisa memecahkan dan menghilangkannya.

Subhanallah, maha suci allah dan maha luas ilmuNya...
Wallahu'alam

Monday, November 17, 2008

Serang-Jakarta-Bogor

Pulang ke Serang seperti pulang ke surga. pulang ke Serang seperti mendapat tenaga baru untuk hidup kembali. Bertemu dengan orang tua, kaka, tetangga, masjid tercinta seperti memberi kekuatan bahwa hidup masih terus berjalan.

Serang menjadi kota pertama, kedua dan ketiga dalam hidup saya. Iya, Serang adalah kota lain dalam hidup ini selain bogor dan jakarta. dahsyat, hampir setiap minggu saya pergi melintasi 3 propinsi di negeri ini (Jawa barat alias Bogor, DKI jakarta dan Propinsi Banten tempat kota Serang berada).

Beberapa hari ini kunjungan ke kota Serang lebih sering saya lakukan. weih, ngurusin CPNS, mencoba mengadu nasib dan untung-untungan di kota tempat asal saya lahir ini. Kota Serang penuh harapan baru, kota Serang sedang berkembang dan kota Serang menyimpan banyak memori lama di benakku. Bayangkan dahulu kota ini kecil dan sedikit penghuni nya, sekarang kota ini sudah menjadi kota propinsi yang sudah banyak dikunjungi oleh orang dan pendatang.
Saya, coba mengadu nasib, coba mencari kehidupan di Serang juga akhir-akhir ini, dan allahu'alam, ternyata usaha utnuk mendaftar sudah di jalankan tinggal melanjutkan usaha berikutnya.

Jakarta, tempat saya menghabiskan hampri setengah dari minggu saya. seharian di kota ini menjadikan saya menjadi salah seorang urban setengah hari di kota besar. Iya, setengah hari berkutnya saya sudah meninggalkan kota Jakarta ini. Beu, jakarta, kota yang bisa membuat hati ini besar, bisa juga membuat hati ini kecil dengan amat sangat cepat. Tidak banyak yang saya ketahui tentang Jakarta, hanya Monas, Stasiun Juanda, sekitar istana negara dan jalan mereka barat tempat saya singgah seharian.

Bogor, 7 tahun saya tinggal disana. Belum banyak tempat yang saya kunjungi juga. karena dahulu, kampus, kantin, yang jadi tempat kunjungan sehari-hari, selebihnya kosan dan warteg. Subhanallah. Allah sudah memilihkan kota bogor untuk tempat tinggal kedua saya setelah serang. bogor yang kondusif, Bogor yang tenang, bogor yang banyak membawa kenangan bersama saudara, teman dan tetangga baru yang banyak memberi pelajaran.

Tiga kota, tempat saya tinggal, mudah-mudahan jadi banyak pelajaran dan menjadi penambah keyakinan bahwa rahmat Allah maha luas, kekuasaan Allah sangat besar, dan kehendak Allah Maha Tinggi.

***
weih..

Friday, November 14, 2008

Maha suci, pemurah allah..!

Monday, November 10, 2008

Gundukan..

Sedikit kecewa,... Tapi ttp semangat. Krn rahmat allah mh luas..!

Gundukan..

Sedikit kecewa,... Tapi ttp semangat. Krn rahmat allah mh luas..!

Friday, November 7, 2008

Wednesday, November 5, 2008

Komunikasi (2)

Dikisahkan ada dua kapal perang yang khusus untuk latihan. Kedua kapal ini berlayar di menara tempat latihan di tengah angin yang kencang selama beberapa hati.

Saat malam tiba, pandangan menjadi lemah disertai dengan adanya kabut yang menutupi daerah, sehingga si kapten memilih untuk tetap berada di atas menara untuk mengawasi segala aktivitas.

Setelah melewati kabut itu, beberapa saat kemudia bagian pengawas menyampaikan pesan ke atas kabin :"Wahai kapten, di sana ada cahaya yang bersinar dari sebelah lintang kanan."

Kapten bertanya:"Apakah benda itu bergeraj menjauh ataukan ia tetap?"

Si pengawas menjawab : "Ia tetap pada tempatnya."

Karena dikhawatirkan kapalnya yang bergerak di jalur itu akan menabrak kapal yang mengeluarkan cahaya itu. Seketika itu juga, kapten menyuruh bagian pengirim pesan untuk memberi isyarat : "Kirimlah pesan pada kapa itu bahwa kami berada di jalur yang akan menabrak, maka kami meminta kalian untuk merubah jalur perjalanan kalian sekitar 20 derajat."

Datanglah jawaban yang berbunyi: "Lebih baik kalian sendiri yang merubah jalur kalian sekitar 20 derajat."

Kapten menjawab ;"Kirim jawaban kepada mereka 'aku seorang kapten dan aku perintahkan kalian untuk merubah jalur laju kalian sekitar 20 derajat.' Datanglah jawaban : "Aku laksamana tingkat II dan lebih baik kalian yang mengubah jalur laju kalian sekitar 20 derajat"

Saat kemaran kapten meledak, ia berkata : "Sampaikanlah pada mereka bahwa kita kapal perang, rubah jalurmu 20 derajat"

Datanglah awaban dengan isyarat cahaya : "Aku adalah mercusuar."

***
Dari buku Seven Habits (Steven Covey...)

Baca juga
Komunikasi 1

Think Global, Act Local...

Dari Abu Umamah berkata: "Salah seorang pemuda mendatangi Nabi Saw dan ia berkata:"Ya Rasulullah izinkanlah aku berzina." Orang-orang pun memusatkan perhatian kepadanya dan menegurnya, mereka berkata : "Diamlah". Beliau berkata :"Mendekatlah." Ia pun mendekatinya, dan ia duduk, lalu beliau saw berkata: "Apa engkau menginginkan hal itu terjadi pada ibumu?" Ia menjawab :"Demi Allah, tidak. Allah menjadikanku sebagai jaminanmu. Beliau berkata: "Begitu juga orang-orang pun tidak ingin hal itu terjadi pada ibu mereka."

Beliau bertanya : "Apakah engkau menginginkan hal itu terjadi pada putrimu?" Ia Menjawab :"Demi Allah, tidak. Allah menjadikanku jaminan untukmu." Beliau berkata: "Begitu pula orang-orang pun tidak menginginkan hal itu terjadi pada putri-putri mereka."

Beliau kembali bertanya:"Apakah engkau menginginkan hal itu terjadi pada saudarimu?" Ia menjawab: "Demi Allah, tidak. Allah menjadikanku jaminan untukmu." Beliau berkata: "Begitu pula orang-orang pun tidak menginginkan hal itu terjadi pada saudari-saudari mereka."

Beliau bertanya:"Apakah engkau menginginkan hal itu terjadi pada bibimu (saudari ayahmu)?" Ia menjawab: "Demi Allah, tidak. Allah menjadikanku jaminan untukmu." Beliau berkata: "Begitu pula orang-orang pun tidak menginginkan hal itu terjadi pada bibi-bibi mereka."

Beliau kembali bertannya:"Apakah engkau menginginkan hal itu terjadi pada saudari ibumu?" Ia menjawab: "Demi Allah, tidak. Allah menjadikanku jaminan untukmu." Beliau berkata: "Begitu pula orang-orang pun tidak menginginkan hal itu terjadi pada saudari ibu mereka."

Beliau saw meletakkan tangannya pada lelaki itu dan berdo'a: "Ya Allah, ampunilah dosanya, sucikanlah hatinya, dan jagalah kemaluannya." Sejak saat itu, pemuda itu tidak pernah menoleh pada apapun.

HR. Riwayat Ahmad

Lihat Draft UU Pornografi di sini :
http://afatih.wordpress.com/2008/10/30/ruu-pornografi-disahkan-menjadi-uu/

Tuesday, November 4, 2008

Kretaku tak berhenti lama.... ...###

Membaca di kereta

Membaca di kereta api? Enak juga klo seandainya orang yang disebelah kita tidur atau juga ikut membaca. Membaca di tempat umum jadi enak seandainya situasinya tepat, bacaannya enak dan lingkungan sekitar juga mendukung.

Pernah suatu waktu pertama kali saya melihat seorang anak mahasiswa membaca Al-Qur'an di kereta. Ketika itu saya melihatnya sedang benar-benar asyik membaca Al-Quran dengan khusunya. kelihatannya ia seorang mahasiswa. pake jaket khas aktivis (himpro ato kumpulan mahasiswa apa gitu) dan dengan membawa tas gendong yang tidak ia gendong, tapi ia kenakan di depan badannya, ma'lum waspada sama copet dan jambret mungkin...)

Lain waktu pernah saya melihat orang membaca koran sampai berlipat-lipat koran itu dibacanya. dia lipat-lipat kecil, demi menghemat tempat, saking sempit dan sesaknya kereta.

Saya? termasuk orang yang jarang membaca. apalagi di kereta. Membaca dikereta susah-susah gampang. Ketika kereta mogok lama, atau bayangkan naik kereta dari kota sampai bogor, waktu 2 jam akan jadi sia-sia klo tidak diisi dengan hal bermanfaat. (klo ga istirahat tidur, melempar senyum dan menawarkan duduk, menggotong bawaan tukang dagang :D, berbagi pengalaman dan cerita dengan group kereta dst) Membaca jadi salah satu pilihan.

Terkadang canggung untuk membaca dengan nyaman di kereta. ketika asik membaca, Gruduk2 rombongan orang menyerobot dan mendesak tempat duduk kita. Canggung dan malu untuk membuka Al-Quran atau buku yang relatif tebal di kereta. (padahal cuek aza kali ya...).

Tapi ada alternatif membaca yang lain. Iya, membaca alam, pemandangan dan mentafakurinya menjadi alternatif membaca yang lain di kereta. Apalagi ketika tidak ada bacaan, atau kereta penuh sesak, koran terlalu besar, masih malu membaca al-quran di tempat umum (atau karena malas :D). Melihat situasi dikereta dan mengambil hikmahnya menjadi bacaan yang lebih dari sekedar membaca. Belajar dari orang yang bersemangat ke tempat mencari nafkah, membalas senyum pengamen, memberi tempat duduk bagi yang membutuhkan menjadi bacaan yang aplikatif.

Ayo membaca di kereta...

Tuesday, October 21, 2008

Think Global, Act Local...

Salah satu muwashafat yang di dengungkan oleh ikhwah adalah, berfikir global tetapi juga bertindak lokal. Jika ini bisa dilakukan oleh ikhwah, dahsyat, kepedulian terhadap permasalahan luas di belahan bumi manapun dan kerapihan di bertindak disekitar lingkungannya akan terlaksana secara seimbang.

Terkadang dengan merasa kita berada dalam satu jamaah yang lebih luas, membuat kita menjadi bangga dan merasa terdorong untuk berbuat lebih baik bagi jamaah tersebut. Ketika ummat dihadapkan dengan masalah yang mengancam, ia berfikir, berkeinginan dan berdoa agar masalah tersebut sirna. Sudah menjadi sunnatullah ketika kita diganggu oleh orang lain, maka kita akan bereaksi keras menolaknya. Jadi berkaca kita ketika ternyata kita ini harus mulia dan kemuliaan itu harus kita bela.

Kebangkitan harapan bangsa ini harus bangkit, terutama dengan menegakkan damainya islam di negeri ini, keinginan untuk bisa tenang beribadah dinegeri ini, keinginan utk terus mendapatkan berkah dari indahnya negeri ini, jadi point yang terus menyemangati untuk selalu berbuat lebih baik. Dan kebaikan kita ketika kita lakukan dengan professional di lingkungan kita sekitar menjadi bagian dari mimpi-mimpi membangun indahnya negeri ini.

Dukung semua kebaikan, dan semua orang-orang baik dan sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan....



Friday, October 17, 2008


Flash disk baru...

biar nda merepotkan orang lain, mudah-mudahan bermanfaat...
weis...

Monday, October 13, 2008

krisis...

krisis jadi pelajaran, betapa mengambil resiko itu harus di perhitungkan.
krisis di amerika jadi pelajaran, betapa mengambil semua barang untuk kepentingan kesenangan semata tanpa melihat kemampuan kita akan berakibat fatal.

memang betapa sulit menimbang-nimbang diri seberapa besar kemampuan kita untuk melakukan usaha. seberapa besar kita bisa menanggung resiko ketika kita hendak berbuat sesuatu. Terkadang kita berbuat menghasilkan sesuatu yang jelek karena kekurangan kekuatan kita, seperti pada penyebab krisis sekarang.

Terkadang juga kita menyimpan atau merasakan banyak waktu dan harta yang lama tidak kita gunakan dan menganggur karena kita hanya berani atau sedikit saja melakukan sesuatu.

ihdinasshiratal mustawiiim
wallahu'alam...

Sunday, October 12, 2008

Musyarakah

koalisi ... !!! bermusyarakah dilakukan demi lancarnya aktivitas. Dukungan dari berbagai pihak untuk memuluskan usaha kita sering kita lakukan. Kesosialan manusia, dan fitrahnya manusia untuk selalu bersama dengan manusia lain dan saling membutuhkan membuat musyarakah suatu kemungkinan.

Musyarakah tetap untuk ibadah.
Batasan, pemilihan orang dengan tepat, maknai persahabatan dan kerjasama dengan benar-benar membuat musyarakah yang kita lakukan menjadi lebih optimal. Betapa kebersamaan dengan orang yang berseberangan dengan kita menjadi kenyataan menjadi kesempatan untuk kita untuk bisa lebih dekat mengenal orang tersebut dan bisa jadi suatu saat kita benar-benar bisa menjadikannya teman yang baik.
... ''boleh jadi suatu yang buruk itu baik untuk mu.... (Al-Quran)

wallahu'alam.


Wednesday, October 8, 2008

Mulai Dari Nol Lagi Ya...

Taqabalallahu minna waminkum...
Mohon maaf lahir dan batin....

Mulai dari Nol Lagi ya??

Tuesday, September 23, 2008

Muraqabatullah (2)

Sayyidina Ummar ibn Khattab pernah berjalan ke sebuah bukit di makkah dekat tempat tinggalnya. Dahsyat, bukit itu terlihat sebagian besar putih bersih tertutup oleh ribuan domba milik salah seorang penduduk mekkah waktu itu. Dan subhanallah lebih dahsyat lagi, terlihat seorang anak kecil sekitar 10 tahunan yang ternyata menggembala ribuan domba.

Sang Khalifah tertarik memiliki salah satu domba yang banyak tadi. Dan ia berfikir akan sangat mudah mendapatkan domba yang bagus-bagus itu kalau hanya harus menghadapi penggembala yang masih anak-anak tadi.

"...satu saja nak, tidak banyak. Majikan mu tidak akan tahu kalau dombanya hanya hilang satu saja. Dan akan ku bayar lebih mahal... " pinta sang khalifah

Apa dikira ternyata sang Khalifah harus begitu lama dan alot untuk meminta domba yang diinginkan.

Sang anak terakhir kali berucap

"majikan saya mungkin tidak tahu tuan, dan domba banyak ini tidak akan banyak berkurang tapi tuan, dimana kah Allah... ?"

Ummar ibn khattab tertegun dan langsung terharu mendengar ucapan anak itu. Subhanallah betapa hebatnya keteguhan dan keyakinan anak kecil tadi.

..."sesungguhnya Allah ada dimanapun kamu berada..." (Al-Qur'an)

Muraqabatullah

..."Sesungguhnya Allah bersama kita dimanapun kita berada..,( Al-Qur'an)"

Kisah tentang seorang guru beserta beberapa orang muridnya. Guru tersebut seperti biasa kerap memberikan tugas untuk menguji para muridnya. Ia memberikan seekor burung kepada masing-masing muridnya.

...Murid-muridku, sembelihlah burung yang telah ku berikan di mana saja, ditempat dimana tidak ada seorangpun yang melihat kalian melakukannya... " pesan sang guru

Pergilah semua murid ke tempat fikiran dan usahanya masing-masing. Tersembunyi, sepi dan tidak ada yang dapat melihat ketika si burung di sembelih. Ada yang di balik gunung, di dalam goa, di jurang di bungker, diatas pohon, di dalam kandang... murid-murid itu berusaha maksimal

Beberapa hari datang kembali mereka bertemu dan berkumpul dengan sang guru. Satu persatu sang murid bercerita dan mengaku tempatnya hampir tak bisa dilihat oleh siapapun, si burung sudah mati tersembelih dengan rahasia.

Tiba giliran seorang murid yang istimewa, yang jadi pusat perhatian murid yang lain terlebih sang guru. Burung yang kemarin diberikan masih hidup dan si murid cukup berfikir keras ketika itu.

"Guru, saya bingung, setiap kali tempat yang saya dapatkan sangat sepi, tersembunyi dan aman, selalu ku rasakan Bahwa Allah pasti melihat..., maka ku biarkan burung itu hidup.." jawab murid tersebut.

Sang Guru mengelus kepala murid tersebut dan berkata
..."selalu bersama Allah... kau sudah memperaktekannya muridku...
Muraqabatullah, selalu merasa bersama dengan Allah dimana dan kapanpun"

Thursday, September 18, 2008

Lebaran !!!

Btw, keren ga?
Ada yang mo pesen ?
Hub langsung degum
free of charge!!! (10 pelanggan pertama ... :)

Wednesday, September 17, 2008

Kretaku Tak Berhenti lama...

Puasa di kereta

buka puasa di kereta? dahsyat kaya lagi buka puasa bersama. bayangkan beberapa atau bahkan banyak orang dengan tujuan yang sama, berpuasa bersama kemudian secara bersama pula mendengar suara adzan, dah akhirnya buka puasa bersama juga.

Sore kemarin kereta itu lampunya gelap, tepat di gerbong pertama kereta ke bogor. Subhanallah, jadi selalu teringat pesan untuk usahakan mencintai waktu-waktu menunggu sholat, waktu menjemput shalat, karena pahalanya sama dengan shalat itu sendiri. Kereta memang tidak pernah mengenal berhenti lama, jadi begitu amat susahnya dapat mendengar suara adzan, mengetahui waktu sholat dan bisa khusu berdoa ketika berbuka atau mendengarkan adzan. Jadinya buka puasa sore kemarin menduga-duga ini dah adzan ato belum.
Alhamdulillah, kenikmatan berbuka puasa memang tidak bisa digantikan dengan apapun. Segelas air minum mineral lebih dari cukup menghilangkan dahaga ini. Berbuka, melihat orang merasakan nikmat, ikut merasakan kebersamaan berbagi jadi pengalaman baru berbuka dan berpuasa di kereta.

Tukang akua, group-group, angin sore yang menyejukkan..., suara adzan yang tidak segera dipenuhi..

***

Tuesday, September 16, 2008

Sahur kita

subhanallah ramadhan melatih kita untuk bisa bangun di pagi hari. Makan sahur dipagi hari memberikan banyak berkah buat kita. Pahala sunnah dijanjikan bagi siapa saja yang melaksanakan sahur untuk persiapan puasa disiang harinya.
Perbanyak beristighfar dikala sahur. ketawa yang terlalu berlebihan sehat juga, tapi sayang sekali seandainya waktu sahur, diterakhir malam dilewatkan begitu saja


... kurang lebih sampai lima puluh ayat ... (hadist rasul)

***

Monday, September 15, 2008

Manajemen Keuangan Islami

Manajemen Keuangan Islami

Bahwa prioritas pertama kali yang harus dikeluarkan dari rizqi kita adalah zakat, infak atau shadaqah. baru kemudian membayar hutang, terus menabung dan terakhir adalah belanja rutin kita.
(Ust. Sugeng)

Subhanallah, materi keuangan jadi materi menarik bagi saya. tidak banyak uang yang saya dapatkan dan miliki, sedikit tapi berkah mudah-mudahan... :) Terkadang memang mengalami kebingunan ketika bagai mana harusnya mengeluarkan pos keuangan yang saya miliki.

hampir lebih 1/3 saya berikan awal untuk berinfaq. dan ijtihad saya dalam berinfak ini saya berikan telebih dahulu kepada keluarga. ibu, bapak dan saudara yang lain. karena memang

..."waatul maala alla hubbihi, dawil kurba, walyataama, walmasaakiin...
Dan sampaikanlah hartamu kepada para keluarga, kerabat, anak yatim dan orang-orang miskin
(Qur'an)

berikutnya bayar hutang, berinvestasi atau menabung. tidak banyak yang saya keluarkan untuk pos ini. menabung saya dalam bentuk buku, beli majalah, beli CD, dan untuk kepentingan belajar. Investasi dan memenuhi hutang piutang teman atau rekanan untuk berivestasi tidak banyak juga saya berikan. Sekitar 1/3 lebih sedikit saya keluarkan untuk menabung dan berinvestasi ini.

Dan belanja 1/3 terakhir atau kurang saya keluarkan untuk konsumsi pribadi. trasnport, makanan dan sebagainya.

Mudah2n berkah... dan banyak juga... aamiinn

Saturday, September 13, 2008

Kretaku Tak berhenti lama (... edtion)

Group

...gua dulu perna punya group, janjian berangkat bareng, pulang bareng juga...

sudah hampir satu setengah tahun saya naik kereta belum satupun grup yang saya punya. bukannya ga pengen punya group kereta, enak rasanya punya teman duduk, trus bisa salng bercerita, baerbagi makanan, tempat duduk bahkan bisnis pun bisa terbagi.

sudah skitar satu setangah tahun itu juga saya hampir selalu berdiri di kereta. bukannya ga sadar bahwa berdiri itu memberi kesempatan orang untuk duduk, berbagi beramal, memberi kesempatan untuk orang yang lebih lemah. klo kata seseorang yang saya kagumi, pahala kita ngalir terus klo kita memberikan kesempatan kepada orang yang memang itu juga hak kita. wallahu'alam.

Tapi pernah saya mendapatkan duduk dari group yang beberapa kali saya kenal. pernah saya mendapatkan beberapa informasi bisnis dari sebuah group dikereta, frenchise burger gitu... Sering saya melihat semangat dan senyum para anggota group yang saya tebak semuanya adalah para pekerja keras. Sering saya mendapatkan banyak inspirasi dari mereka tentang bagai mana semangat untuk tetap hidup bekerja dengan bersemangat, meskipun kelelahan dan kemalasan selalu mengiringi.

Semangat para pekerja yang subhanallah demi menghidupi kebutuhan keluarganya, tetap dilakukan meskipun harus berjalan menempuh jarak jauh dari bogor menuju jakarta. Dan bogornya pun bukan sembarang bogor, bahkan sampai di bogor ujung kabupaten, yang harus ditempuh selama satu atau dua jam sebelum subuh menuju kota bogor.

Dan group atau jamaah itu yang membuat mereka selalu bersemangat juga dalam berjalan ke tempat bekerja. Bersama sama menikmati perjalanan ke tempat kerja, meskipun ditempat kerjanya nanti mereka akan mendapatkan banyak beban pekerjaan. Bersama-sama berbagi, menebar senyum, informasi dan berita.

subhanallah...

Tuesday, September 9, 2008

Al-Quran

Al-Qur'an jadi bacaan favorit bulan ini. Sholat tarawih, ceramah-ceramah dan kultum para ustadz, nyanyian, bacaan-bacaan dan tulisan semuanya hampir bersumber pada Al-Qur'an.

Yang paling ngetop surat Al-Baqarah ayat 183, tentang perintah wajib puasa ramadhan. lainnya surat alfatihah, trus surat-surat pendek juz 30 dari surat At-Takatsur sampai surat An-nnas, yang dibaca imam saat sholat tarawih.

Al-Quran enak dibaca, apa lagi ketika kondisi hati, bagusnya bacaan dan suasananya tepat. Suara imam yang merdu, ketika shalat berjamaah menjadi pembuat khusu shalat kita. masjid yang tenang, lingkungan yang mendukung ditambah dengan bacaan Al-qur'an atau kalimat Allah lainnya membuat kita betah berlama-lama didalamnnya. saking betahnya sampai ngantuk.. :)

Al-Quran, Lingkungan, alam, ramadhan, menjadi Ayat-ayat Allah yang semuanya harus semampu mungkin kita baca dengan benar. Jaminannya, subhanallah, ketenangan, petunjuk dan kemampuan menangarungi hidup.

allahummarhamna bil qur'aan...

Wallahu'alam...

Monday, September 8, 2008

Friday, September 5, 2008

Takut...

"takwa ialah seperti kita berjalan ditengah jalan yang penuh duri dan rintangan. kita akan berhati-hati dan waspada bagaimana agar kita selamat dan sampai ditengah tujuan"..
(Sahabat ra)

beruntung orang yang punya rasa takut. karena rasa takut membuat kita menjadi berhati-hati. lebih beruntung lagi orang yang punya rasa takut yang termanajemeni dengan baik. karena sungguh agak aneh ketika seseaorang tidak sama sekali punya rasa takut, apalagi ketika takutnya tidak termanajemeni.

Takut termanajemeni? orang ini akan bagus hasil pekerjaannya, telaten, tekun,tenang sertasabar.
Orang yang takut termanajemeni adalah orang yang selalu merasa yakin bahwa ada sesorang yang selalu mengawasinya. Ada orang yang selalu peduli kepadanya, adaorang yang ia yakinibahwa ia berbuat tidak lain jga atau memang karenanya.

Teman, masyarakat,orang tua, saudara adalah orang yang selal ada dan sering melihat kita. Takutlah ketika kita tidak bisa melakukan yang terbaik dan optimal dari dirikita. takutlah ketika kita hanya berbuat demimemkirkan diri kita.Orang-orang yang kekuranangan,orang kelemahan lebih patut kita fikirkan dibandingkan dengan kesenangann kita sendiri seenaknya.

teman yang banyak membantu kita, harus benar-benar kita perlakukan sebagaimana kita diri kita sendiri, atau saudara kandung kita sendiri. Mengecewakan,membuat terluka hatinya sejauh mungkn kita hidari. Takutlah ketika kita menjadi orang yang berbahaya dan merugikan bagi orang lain, saudara atau teman kita.

Maha suci Allah yang telah menciptakan rasa pada manusia, termasuk rasa takut. Allah lah juga yang patut kita takuti amat sangat. takut ketika semua nikmat yang ia berikan dan kesempatan kita sia-siakan da lengahkan untuk kita syukuri. Takutlah ketika hati kita tebal dan kaku ketika memenuhi panggilannya, takut ketika kit tidak bisa melakukan perintahnya. Allah adalah pelindung dan pencukup segala sesuatu. Hasbunallah, wanikmal wakill...

Wallahu'alam,
Alhamdulillah, astagfirullah....


Thursday, September 4, 2008

Menulis Lagi....

Ngeblog lagi??? dahsyat sudah lama tidak menulis di blog ini. aktivitas yang banyak, fikiran yang mumet membuat tangan sepertinya susah untuk bergerak. tangan ini mati ketika fikiraan dan semangat untuk menulis melemah. entah karena lemah semangat, malas atau memang karena sedikitnya waktu. Atau memang juga karena malas bahwa blog ini ga ada yang baca.

Nulis jadi aktivitas yang menyenangkan sebenarnya. enak rasanya ketika bisa menumpahkan isi hati ini. menulis menjadi refresh otak sebenarnya ketika kita kembali mengingat dan menumpahkan kembali semua kejadian yang telah terjadi di depan kita. fikiran kita sebenarnya tidak harus mumet ketika kita bisa terus menulis, karena dengan menulis semua unek-unek akan tersamapaikan.

malas menulis sebenarnya tidak boleh terjadi. menulis adalah aktivitas dan pekerjaan. suengguh mulia orang yang bekerja maka sungguh mulia juga orang yang menulis. menulis yang berisi kebaikan sungguh terlebih mulia lagi. tidak ada alasan untuk malas menulis. kemalasan adalah salah satu sifat buruk yang dibisikan setan. Mungkin kita sedang jenuh untuk menulis, karena kita kurang ilmu, kurang isi atau memang ruhani kita sedang kurang. maka jenuh lawanlah dengan banyak bervariasi tulisan. Puisi, lagu, cerpen, berita, mengutip kata orang lain, menanggapi berita orang lain atau yang lain sebagainya. Perbanyak membaca buku untuk menambah isi fikiran dan pengetahuan. tulis isi singkat buku yang pernah kita baca barang sedikitpun. Dan isi ruhiyah yang paling penting. Ketika ruhiayah tinggi sedikitpun tulisan yang kita buat maka sedikit itu juga kita yakin bahwa kita benar-benar akan mendapatkan balasan yang baik dari Allah. Apalagi kalau yang kita tulis lebih banyak dan lebih baik.

Sedikitnya waktu, bisa diatasi dengan membuat jadwal rutin yang bisa kita isi untuk menulis. Pagi hari, sebelum tidur, saat istirahat bekerja, saat senggang bisa kita gunakan untuk menulis. sehari satu paragraf, seminggu satu karangan, sebulan satu bab, setahun satu buku, subhanallah...

Allah paling tahu isi hati kita.ketika kita ingin tulisan kita dibaca orang maka tulisan kita akan dibaca orang. dan ketika kita ingin agar tulisan kita tidak dibaca orang, maka allah pun maha tahu dan akan membuat tulisan kita tidak dibaca orang. boleh jadi suatu yang baik itu buruk buat kita dan boleh jadi suatu yang buruk itu baik buat kita. yang dilihat cuma prosesnya. terus menulis karena ada sesuatu yang mungkin kita tidak bisa tahu apa makna dibalik menulis itu. meskipun cuma sedikit.

dan menulis yang baik, mengisi waktu dengan yang baik, menjauhkan dari sifat malas, berbaik sangka selalu menjadi point plus kita.

Selamat menulis kembali.

Tuesday, August 5, 2008

Marhaban Yaa Ramadhan...

Menyapa Lebih Dahulu Sebelum di sapa

Menjelang Ramadhan, di bulan Sya'ban Rasulullah saw memperbanyak melakukan puasa sunnah. Aisyah ra meriwayatkan, "Aku tidak melihat beliau lebih banyak puasanya di luar Ramdhan selain pada Bulan Sya'ban." (HR. Bukhari)

Mengapa Rasulullah saw melakukan itu? Aisyah ra, istri beliau tidak menjelaskannya dalam hadist itu. Tetapi dalam riwayat yang lain Anas menuturkan, bahwa Rasulullah saw ditanya oleh seseorang, "Puasa Sya'ban untuk menghormati Ramadhan." (HR. Turmudzi). Mungkin karena itu maka beliau banyak melakukan puasa di bulan Sya'ban. Beliau ingin "menyapa" Ramadhan.

Dan disaat memasuki Ramadhan, beliau mengkhususkan diri dengan banyak membaca Al Qur'an. Yang beliau lakukan ini kemudian diikuti oleh para ulama. Mereka bahkan meninggalkan majelis fatwa dan halaqah-halaqah ilmu, begitu pula kegiatan belajar mengajar mereka. Itulah ala menyapa Ramadhan yang dilakukan Rasulullah saw dan para ulama untuk mendapatkan keberkahan dan keutamaannya. Mereka menyapa Ramadhan terlebih dahulu, sehingga wajar kalau Ramadhan pun menyapa mereka.

Rasulullah saw dan para sahabatnya serta orang-orang shalih yang mengikuti mereka, adalah orang-orang yang menyiapkan hati dan jiwa mereka menjelang Ramadhan. Karena itulah kita ikuti mereka. Kita lakukan itu dengan cara bertaubat kepada Allah swt, menyesali segala perbuatan yang melanggar perintah-Nya, bertekad untuk konsisten, taat kepada Nya, serta mulai memperbaiki diri untuk mendapatkan beragam anugerah di dalamnya adalah sapaan kita kepada Ramadhan. Karena Allah swt senantiasa memberi salam kepada setiap ruh yang baik, yang senantiasa berlama-lama dalam bersujud kepada-Nya, yang selalu berlama-lama ruku kepada Nya, dan menolak untuk ruku kepada selainNya. Maka tentu Ramadhan pun akan memberi salam kepada mereka yang senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan dengan taubat, membersihkan jiwa, puasa, bangun malam dan sebagainya.

Dalam sebauh hadist Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yan memulai salam diantara mereka." (HR. Abu Daud). Maka agar kita menjadi manusia-manusia mulia, kita ucapkan salan dan kita sapa Ramadhan dengan kegembiraan, kesiapan fisik dan jiwa, dan dengan kekuatan iman agar Ramadhan juga menyapa kita.

Majalah Tarbawi, Edisi 141 Ramadhan 1427H

arsip :
10 Langkah persiapan menuju Ramadhan
Persiapan menjelang Ramadhan
Ihya' Ramadhan (Langkah menghidupkan Ramadhan)
Hadist Keutamaan Ramadhan

Friday, August 1, 2008

Kretaku tak berhenti lama.... (5th Edition)

Sabarnya Pa Muji

Subhanallah, Maha suci Allah yang sudah mempertemukan saya dengan pa Muji. Malam itu ketika seperti biasa saya pulang kembali ke tempat tinggal di bogor menggunakan kereta, Saya beruntung bisa bertemu dengan beliau.

Kereta yang penuh dengan sesak kembali saya temukan didalamnya pelajaran berharga . Kali ini ilmu itu datang dari seorang Bapak yang tidak terlalu tua namun cukup menjelang tua. Iya, perawakannnya cukup besar, tinggi, ideal. Namun wajahnya seperti wajah orang yang matang dengan pengalaman. Tenang air mukanya dan nampak diwajahnya tanda kesolehan.

Malam itu juga saya saksikan beliau turut berjamaah di mushola stasiun yang sepi jamaahnya. Beliau iman shalat isya malam itu dengan saya seorang makmumnya. Subhanallah, shalat di perjalanan pulang Bogor-Jakarta, jadi hal yang paling berat bagi saya yang selalu pulang sore hari. Kadang dengan terpaksa melewatkan shalat magrib tepat waktu bahkan harus ke isya, terkadang terpaksa harus isya tengah malam karena memang sedang dalam perjalanan.
Alhamdulillah, malam itu Allah kuatkan untuk melangkah ke mushola dan Allah takdirkan untuk ikut shalat berjamaah, mudah-mudahan Allah kuatkan kesabaran saya untuk selalu shalat berjamaah...

Kembali ke Pak Muji, Beliau awal berbicara ucapkan salam dan nama, Subhanallah jarang ada yang mau berbuat seperti ini kepada orang yang baru saja dikenalnya. Ketika berbicara dengan beliau penuh dengan ketawadhuan.

...”Alhamdulillah Pa Deni, Saya termasuk terlambat, sudah enam bulan ini istri saya mengandung setelah 8 tahun kami menikah... Salah satu jawaban beliau.

Dahsyat, 8 Tahun menikah baru dikaruniai anak?. Saya berfikir kurang shaleh apa ya Pa Muji sehingga Allah berkenan memberi putra sampai baru tahun ke pernikahannya.

... ”Alhamdulillah Pa Deni, saya tidak terlalu ngoyo seperti keluarga yang lain yang harus berobat, terapi kesana-sini". Beliau beralasan.
...”Saya tawakkal saja pada Allah, dan Alhamdulillah Allah masih memberikan kepaecayaan kepada saya... ” Bukti ketawadhuan dan kesalihan beliau berikutnya.

Dahsyat, subhanallah, sepanjang perjalanan dan selama kami mengobrol yang terucap di bibir pa Muji ini penuh dengan pujian pada Allah dan tampak sekali kerapihan dan keindahannya dalam menyusun kata. Tidak terlalu berlebihan, singkat, namun tetap jelas dan mudah dimengerti.

...”Kebetulan saja Pa Deni, saya ikut di pengajian Liqa itu, Saya senang mencari Ilmu, berkumpul dan berorganisasi ". Jawab beliau ketika saya tanya apa saja aktivitasnya.
Weih, benak saya memang selalu terus berputar menuju kelompok pengajian atau pergerakan atau partai islam jika melihat orang yang sholeh dan baik tindakannya. Dia ikutan Apa ya? Tarbiyah, orang Salaf, orang Ha Te, .. Jadi bahan renungan bagi saya, apa yang bisa saya lakukan buat umat, agama dan diri ini.
...”Saya lakukan semuanya karena ibadah Pa, cape bahkan tekor kalau seandainya tidak diniatkan kerena Allah....
***

Pa Muji orang yang shaleh juga sabar. Bahkan cerita cerita tentang kesabaran pamuji adalah salah satu keistimewaannya. Pernah terbayang di benak kita betapa kesabaran benar-benar membuahkan hasil?. Malam itu saya mendapatkan jawabannya dari Beliau.

Ternyata pa Muji yang malam itu menemani saya dalam perjalanan sampai stasiun sebelum bogor adalah seorang petugas satpam istimewa disebuah bank di Jakarta, dan tidak jauh dari tempat saya bekerja juga. Beliau Satpam Istimewa karena sudah 10 Tahun beliau bekerja sebagai dan Alhamdulillah akhirnya ia ditempatkan untuk menjadi seorang staf pegawai dibank itu.

”..Doakan Pa Deni saya insya Allah akan sekolah S1.. Jawab Beliau ketika saya tanya kenapa masih lulusan SMA.

Subhanallah, sabar dan keberhasilan pa muji orang Bojonggede, malam itu jadi pelajaran yang berharga bagi saya. Betapa Janji Allah akan selalu tepat bagi orang yang pasrah, selalu menghamba dan ikhlas pada Nya serta selalu Yakin akan PertolonganNya

Alhamdulillah, Terimakasih pa Muji

Pas Stasiun Bojong Gede jam 20:30

Thursday, July 31, 2008

Optimalkan Kebaikan

Alkisah suatu saat di sebuah kerajaan di negeri antah barantah. Sang raja seperti biasa selalu mengadakan sayembara untuk para rakyatnya. kali ini ia mengetes ke setiaan dan kepatuhan rakyatnya melalui sayembara itu.

..."Rakyatku, kumpulkan semua madu yang kalian miliki, beberapa hari ini stok madu di negara kita berkurang,... Seru sang raja dalam maklumat sayembaranya.

Saat itu memang produksi madu didaerah kerajaan sang raja sedang menurun, harus ada pengumpulan dan kerjasama yang lebih baik untuk menanggulangi kekurangan stok madu saat itu. Madu menjadi bagian yang potensial untuk kebutuhan gizi hidup di kerajaan itu.

..."tak usah banyak yang kuminta, cukup satu gelas saja kalian kirim dan isikan kedalam tangki besar yang nanti ku simpan ditengah alun-alun kerajaan.. .. " sambung sang raja.

Dahsyat, bisa dibayangkan sekitar ratusan keluarga rakyat di kerajaan tersebut, jika masing-masing cukup mengirim satu gelas saja, maka sudah sebuah tong besar yang terisi di kerajaan tersebut.

Mulailah para penduduk rakyat di kerajaan tersebut melaksanakan perintah sang raja. Dari mulai keluarga yang paling ujung tinggalnya di daerah tersebut, warga tengah kota hingga ke pesisir kerajaan semua mendengar dan mencoba melaksanakan perintah sang raja tersebut.

Namun sayang disayang berjuta milyar beratus ribu sayang.. ada fikiran yang buruk dari benak para rakyat. Sebetulnya tidak buruk jika difikir singkat. Didapat kabar dari sebuah keluarga..

..."nak, usah kau isi gelas kita dengan penuh madu, cukup isi sebagian sedikitnya dengan madu, dan sebagian banyaknya isi saja dengan air putih.. ucap seorang ibu disebuah keluarga

..."tapi bu, bukankah raja memerintah kita untuk mengisi gelas dengan madu? tidak dengan air? Timpal sang anak

Sang Ibu menjawab ... "Nak jangan khawatir, sedikit saja air yang kita berikan, toh masih ada madu nya, dan lagi tidak ada petugas yang tahu jika kita penuh mengisi tong di alun-alun nanti dengan air saja. Isi saja tong itu di malam hari.

***

Dan terlebih parah lagi apa yang terjadi ternyata tidak satu keluarga yang berfikiran seperti sang ibu tersebut. Hampir bahkan seluruh keluarga berfikir dan melakukan hal yang sama. Akhirnya yang terjadi Tong di alun-alun tersebut bukan berisi madu, namun penuh dengan air putih didalamnya.

Jika coba belajar mengambil hikmah dari kisah di atas, sungguh bakal bersemangat kita-kita ini untuk selalu mengambil kesempatan dan tugas yang optimal. Semua orang akan berinisiatif sendiri berbuat yang terbaik.

fikiran buruk meskipun kecil jika dibiarkan dan terus membanyak akan membuat kekacauan yang besar. Harus ada kelompok atau golongan yang sadar dan terus berbuat yang terbaik. Saling mengisi dan melengkapi. Jika satu golongan lemah maka golongan yang lain harus dalam keadaan baik. Dan memang sungguh parah jika sebuah kejahatan di organisir dengan baik. Kebaikan yang harus diorganisir.

wallahua'lam

Tuesday, July 29, 2008

Gunung Gede Pangrango Via Selabintana (Sukabumi) Part 5 (Habis)

Mendaki Puncak, Shalat dan Zikir

Shalat memang jadi amunisi bagi diri. Shalat, berdzikir, menjadi sarana untuk menentramkan diri ini. Selemah apapun badan, sesibuk apapun pekerjaan, sejauh apapun perjalanan shalat harus menjadi hal yang utama.

"Yo wis kita shalat dulu aza, dah hampir setengah enam nih..."mbah kangkung alias mas ihyak mengingatkan. Saat itu kami baru saja sampai didekat mata air dan Pos pemberhentian Cileutik. Kami hamparkan beberapa buah materas, bertayamum dan berjamaah menjadi dua rombongan.

Subhanallah, perjalanan mendaki gunung kami hampir selalu sampai puncaknya. meski pernah sekali ra genah dulu naik ciremai namun tidak sampai ke puncaknya. Ra genah dulu belum berformasi lengkap, saya tidak ikut juga saat itu. Ada Asep, Paijo, Dadang, Nana yang dulu ikut ke Ciremai. Malam pendakian ke Gunung Gede lewat Salabintana kali itu juga jadi bayangan besar yang menakutkan kami bagaimana seandainya jika kami tidak sampai ke puncak dan terpaksa harus berdiam di tengah perjalanan. Tapi Alhamdulillah, berbekal senter, sedikit kekuatan, beberapa gumpal Gula jawa dan permen akhirnya kami sampai juga.

..."Woiii, jalan mendatar....!!! Icus sampai duluan.

Puncak, Shalat dan perjalanan mendaki jadi tiga hal yang tidak lepas dari agenda kami menaklukan Gunung Gede. Alhamdulillah, ketika sampai di Alun-alun Salabintana kami langsung mencari tempat, mendirikan tenda memasak makanan dan minuman penghangat dan kemudian lagi-lagi menjalankan agenda kami yaitu untuk shalat Jamak Magrib dan Isya.

Sama ketika kami turun dari puncak Gunung Gede, kami teristirahatkan dengan shalat. Di tengah perjalanan, setelah sekitar 10 menit berjalan dari Pos pemberhentian Kandang Badak, kami teristirahatkan dengan shalat Dzuhur yang kami jamak dengan shalat Asar. Ya, shalat kami selalu dijamak, jadi enak kalo naik gunung, shalat disingkat-singkat terus... :)
Subhanallah, Shalat jamak kami saat itu ditemani oleh bunyi air terjun tepat di depan kami.
Berdzikir, bersyukur dan menghadap Allah sang penguasa Alam menjadi lebih khusu klo lagi ditempat seperti ini.

Cukup lama kami turun ke kaki gunung gede lewat cibodas ini. Sekitar Jam 10 kami mulai turun dari Kawah puncak gunung Gede, dan kurang lebih hampir jam 5 sore kami baru sampai di pos terakhir gerbang penanjakan gunung gede pangrango. Tapi perjalanan panjang seru kami di suguhi pemandangan dan pengalaman yang seru dari Gunung Gede pangrango.

Ada air terjun dari mata air panas. Weih, kami berfoto ria disana. subhanallah air panas yang sejak 3 atau 4 tahun yang lalu saya dan kami naik gunung gede sampai sekarang masih panas.
Maha dahsyat, canggih dan hebatnya termos Air panasnya Allah... !!!. Pemandangan jurang dan bukit yang selalu menemani kami terus sampai ke bawah kaki gunung.

Alhamdulillah....

"... Maka tidakkah mereka memperhatikan unta, bagai mana diciptakan?...
...Dan langit bagaimana ditinggikan?...
...Dan gunung-gunung bagaimana ditegakkan?...
...Dan bumi bagaimana dihamparkan?....

Qs. Alghasiyah ayat 17-19

Monday, July 21, 2008

Bogor, Kota Hujan

Haulnya Almarhum Pak Totong

Pak Totong yang saya kenal ialah seorang pekerja keras. Servis payung, kuli panggul, tukang bangunan ketiganya ia kerjakan. Sering beberapa kali saya lihat beliau duduk didepat teras rumahnya dengan berserakan banyak payung rusak bahkan hampir jadi rongsokan yang hampir pasti ditangannya akan menjadi baru kembali, setidaknya bisa dibuka dan digunakan kembali meski tidak berbentuk seperti semula.

Beberapa kali juga sering saya lihat beliau turun dari bemo dengan memanggul karung, dan plastik belanjaan dari pasar bogor. Bukan barang belanjaannya, tetapi beberapa orang ibu memintanya membantu membawakan kerumah. Jalanan menurun bahkan menanjak kembali ia tapaki dengan menggotong belanjaan yang terkadang kelihatan sangat berat.

Pak Totong yang saya kenal juga orang yang sangat ramah. Senyum jika disapa, raut mukanya cerah dan menampakkan kegembiraan. Wajahnya seperti kebanyakan orang yang berwajah sholeh. Teduh dan sederhana. Tidak pernah absen kulihat ia berdiri dishaf yang paling pertama di mushola dekat tempat tinggal saya.

Subhanallah, Pak Totong dikenang kembali tadi malam. oleh saya, warga sekitar, ibu-ibu dan para jamaah mushola tempat kami tinggal. Ya, Pak Totong memang sudah meninggal. Almarhum jadi salah seorang tetangga yang saya kenal. Almarhum sudah lama tidak saya temui setelah 1000 hari yang lalu. Tadi malam, kami semua melaksanakan haul di rumah keluarganya.
Dan haul semalam menjadi lebih istimewa karena dirangkaikan dengan acara akikah cucu beliau pertama yang belum sempat pernah beliau lihat.

Keramahan pak Totong dan kebaikan keluarganya seperti menjadi magnet yang menarik semua warga tetangga dekat tinggal beliau dulu untuk datang pada acara haul dan akikah tadi malam. Saya alhamdulillah beruntung bisa mengenal dan dekat dengan rumah keluarga beliau. Sudah beberapa kali kami diundang acara syukuran dan acara keluarga yang lain di sana. teringat rombongan kami dulu datang ke nikahan putrinya yang pertama ketika pesta hampir habis.

Sekitar 50 orang bahkan lebih menghadiri acara haul semalam. Bapak-bapak, pemuda, anak-anak-anak hadir disana. Yang menarik malam tadi adalah pengalaman pertama saya mengikuti haulan. Lama, ramai dan penuh dengan doa-doa. Malam tadi tepat disamping saya, seorang santri, jamaah pesantren dekat mushola dengan lantang, nyaring dan keras membacakan pujian atau doa yang lumayan panjang. Kitab Barzanji yang ternyata semalam dibacakan.

Saya cuma hafal kalimat-kalimat sholawat kepada rasul dan beberapa ayat alquran, selebihnya ra mudeng.... Wajah almarhum pa Totong saja yang kemudian saya ingat. Dan malam tadi juga saya terus berusaha untuk mempertebal kecintaan dan berazam terus untuk melaksanakan sunnah rasul. ...alllahumma sholli alla muhammad.

Pak Totong, keluarga beliau, santri dan jamaah mushola, teman pemuda semua, jadi hal yang istimewa buat saya. subhanallah bertetangga dengan orang-orang sholeh dan ramah seperti mereka membuat hidup menjadi lebih kaya. Kaya dengan ketenangan, kebaikan dan nilai-nilai yang baik meskipun banyak kekurangan baik harta maupun kelemahan fisik lainnya. Babakan fakultas dan warga sekitarnya jadi teman yang setia selama saya tinggal di bogor untuk sudah hampir 8 tahun.

..."allahummaghfir lana, wa khususan ilaa pa totong, ilaa warga babakan fakultas jamiian...
(ya allah ampunilah dosa kami, maafkan khususnya kesalahan dan kehilafan almarhum pa totong dan seluruh warga babakan fakultas ini...)

diakhir doa pa ustad tadi malam.

***

Friday, July 18, 2008

Lelaki itu berjanji Untuk Mau

Lelaki itu menemui Rasulullah. Meski bukan datang sebagai orang baik-baik, tapi tekadnya sudah bulat : Mengucapkan syahadat. Padahal, mencuri, mabuk, hanyalah sebagian dari banyak kebiasaan bruknya selama ini.

"Aku punya kebiasaan buruk yang sulit sekali aku tinggalkan," keluhnya kepada Rasulullah usai masuk Islam.

Rasulullah menjawab, "Maukah kamu berjanji kepadaku untuk tidak berbohong?"
Rasulullah memberi solusi. Hanya itu permintaannya. Mau berjanji untuk tidak berbohong.

"Ya, mau. Aku berjanji untuk tidak berbohong." jawab lelaki itu. Setelah itu ia beranjak pergi. Ia berkata, "Alangkah mudahnya permintaan Rasul mulia ini. Hanya berjanji untuk tidak berbohong."

Beberapa waktu kemudian, keinginan mencurinya kambuh. Namun, ketika hendak mencuri, ia teringat janjinya, "Kalau aku mencuri, lalu aku ditanya Rasul, bagaimana aku akan menjawab? Kalau aku jawab "ya", bahwa aku telah mencuri, berarti aku mendapat hukuman. Kalau aku jawab "tidak", maka berarti aku telah berbohong, padahal aku telah berjanji untuk tidak berbohong. Maka lebih baik bagiku meninggalkan mencuri." Begitu juga ketika keinginan untuk mabuk datang, pertanyaan itu muncul lagi. Sampai akhirnya, ia benar-benar menjadi seorang muslim yang taat.

....
dari majalah Tarbawi, rajab 1429 H

Kretaku tak berhenti lama.... (4th Edition)

Kereta ekonomi kereta rakyat. Kereta semua orang. Semua golongan masyarakat sepertinya ikut menikmati jasa kereta ini. Dari mulai yang berdasi hingga yang memakai kaos oblong. Pejabat dan aparat pemerintah sampai pesuruh di gedung-gedung besar di kota.


Kereta ekonomi jadi gambaran kecil kehidupan. Saya mengistilahkannya Dunia kecil. Seperti dunia yang memiliki berbagai macam pernik kehidupan, kereta pun memuat beragam pernik orang dan masalah. Kehidupan selalu dinamis dan berganti seperti kelangsungan kereta yang selalu beragam dan berganti persoalannya dari waktu ke waktu.

Seperti kehidupan yang memuat si baik dan si buruk, kereta pun berisi dengan orang yang berhati baik dan orang yang berniat buruk. Weih, hampir 3 kali tas saya disilet oleh orang entah siapa. Hampir tiga kali itu juga saya tidak pernah menyadari bahwa orang yang berniat dengan tas saya akan mengambil isinya secara diam-diam. Kereta yang penuh sesak, berdesakan menjadi sarang yang nyaman bagi pencopet dan penjambret. Waspada dan hati-hati jadi kunci jika memang kondisi kereta penuh dan berdesakan. Tidak lupa banyak berinfak dan bersedekah jadi penolong pengalih harta kita kita yang akan di rampas oleh orang lain. Sedekah penolak bala... !!

Kereta seperti kehidupan yang berisi dengan berbagai macam sifat dan watak manusia serta orang penghuni atau penggunanya. Ada yang ramah, murah senyum, baik hati, tidak sombong rajin... Ada yang cuek, ga peduli, kasar, sinis, banyak buruk sangka dan sebagainya yang buruk-buruk.

Kereta selain kehidupan, banyak juga mengajarkan arti hidup. Tidak sedikit ilmu, hikmah dan nasihat yang bisa diambil ketika menggunakan kereta api.

"i love kereta..."

Tuesday, June 24, 2008

Banjarmasin, Kota Banyak Berdzikir

Arifin Ilham berasal dari Banjarmasin. Arifin ilham adalah tokoh Indonesia yang gencar menyeru untuk selalu berdzikir. Saking gencarnya beliau menyerukan dzikir, di TV, majelis ta'lim, masyarakat luas, akhirnya ia dipanggil sebagai kiayi.

Dzikir adalah mengingat Allah. Ada pengertian khusus dimasyarakat tentang dzikir, yaitu menyebut asma-asma Allah, dan bacaan yang lainnya ketika shalat. Atau biasa disebut dzikir setelah shalat. Mengingat dan shalat seharusnya suatu hal yang sejenis dan berurutan. Sehingga setelah shalat kita memang disunnahkan dan diperintahkan untuk banyak berdzikir mengingat dan memohon doa kepada Allah.

Banjarmasin, kota yang banyak berdzikir. Saya rasakan ketika berkunjung kesana. Subhanallah, saya baru pertama kali mengikuti proses sebuah acara sholat jum'atan sekitar dua jam. Pertama ketika datang ke masjid hari jum'at itu, jam setengah dua belas. Di masjid Noor, yang terletak di jalan Sudimampir, ketika acara shalat jum'atan itu sudah mulai terisi jamaah. Belum penuh, baru beberapa shaf saja. Saya shalat tahiyatul masjid, kemudian membaca Al-qur'an melanjutkan bacaan sebelumnya.

Cukup lama saya membaca Al-qur'an, hampir 6 halaman saya bisa selesaikan saat itu. Jamaah memang banyak berdatangan, namun proses sholat jumat belum dimulai. Ketika menengok kesamping kira dan kanan, ternyata jama'ah yang lain sedang khusu bedzikir dan sebagian membaca Al-quran juga. Subhanallah... Baru sekitar pukul dua belas lebih seperempat, terdengar suara dari pengeras suara masjid. ada seorang yang mengajak untuk membaca surah yasin.

Dahsyat.. surat yasin dibaca sebelum jum'at. Dan waktu itu subhanallah bacaan yang dilantunkan tartil sekali sehingga mungkin sekitar duapuluh menit dari awal membaca yasin tadi sampai selesai. Tidak selesai sampai surah yasin, kemudian seorang petugas masjid memimpin jamaah untuk membaca tahlil, dan cukup lama juga saat itu jamaah bertahlil. Sampai kemudian berdirilah seorang petugas untuk mengumumkan sesuatu. Dan ini yang khas dari pengumuman shalat jum'at yang saya temui. Tidak seperti masjid masid lain yang mengumuman informasi hanya beberapa waktu dan beberapa hal saja, di masjid Noor Banjarmasin saat itu hampir 20 menit sendiri.


Entah apa tujuan dari pengurus masjid yang ternyata mengumumkan setiap orang yang berinfak kepada atau melalui masjid selama seminggu kemarin. Dari mulai yang menyumbang limaribu rupiah sampai seratus ribu rupiah, semua disebutkan. Mungkin menjadi ajakan dan motivasi untuk mengajak yang lain berinfak juga, serta saling memotivasi untuk selalu rutin berinfak, wallahu'alam.


Dan setelah sekitar satu setengah jam menunggu di masjid untuk melaksanakan shalat jum'at akhirnya tanda azan waktu shalat jum'at dimulai juga.

Ternyata bukan shalat jum'at saja yang doa dan dzikirnya agak lama di Banjarmasin. Beberapa shalat wajib yang saya ikuti di masji Noor dua hari itu juga lain dari acara akrivitas shalat jamaah di masjid daerah yang lain. Hampir semua orang jamaah yang menjadi peserta shalat wajib berdzikir dan ikut berdoa bersama dalam waktu yang relatif lebih lama. Mereka khusu dan penuh perhatian setelah shalat wajib itu.

Subhanallah, jadi teringat ustadz kiayi Muhammad Arifin Ilham yang rutin mengajarkan untuk selalu berdzikir dan mengingat Allah kala apapun, terlebih setelah shalat. Lantunan doa dan dzikir yang panjang yang tidak pernah tertinggal setelah shalat.

Dahsyat, Banjarmasin menjadi pengingat saya untuk selalu banyak bersyukur dan mengingat Allah kala apapun. Terutama setelah shalat, mintalah keinginan yang sebanyak-banyak dengan harap dan khusu.

Alhamdulillah...

Monday, June 23, 2008

Banjarmasin 21 Juni 2008

















Laporan perjalanan Tim Sosialisasi Menyongsong Pemilu 2009 yang Luber dan Jurdil
Banjarmasin 20-22 Juni 2008


Persiapan dan Keberangkatan

Rombongan Tim sosialisasi beranggotakan enam orang yang terdiri dari Pak Sumarno, Pak Purdamen Sinaraya, Pak Alvi, Bu Eni, Ibu Karti, dan Deni. Setelah sehari sebelumnya briefing di kantor Depkominfo, kami berkumpul di bandara Cengkareng Soekarna Hatta Tangerang, pukul 05.00 pagi hari jum’at tanggal 20 Juni 2008. Beres Check in di bagian keberangkatan bandara, dengan menggunakan pesawat Garuda G-530 kami berangkat sekitar pukul 06:20 WIB.

Pesawat Garuda yang kami naiki setelah kurang lebih satu jam lebih 20 menit terbang akhirnya mendarat dengan selamat di Banjarmasin di bandara Syamsudin Noor pukul 09:00 WIB atau 10:00 WITA. Di bandara Syamsudin Noor selanjutnya kami mengumpulkan bagasi dan barang-barang yang kami bawa dari Jakarta lalu bersiap berangkat menuju penginapan di kota Banjarmasin. Kami juga membawa paket buku berupa Buku sosialisasi pemilu 2009 serta kumpulan peraturan yang diterbitkan oleh KPU yang akan dibagikan kepada dinas Infokom kota Banjarmasin.

Dengan menggunakan taksi kami berangkat Menuju hotel Grand Mentari di jalan Lambung Mangkurat. Di hotel yang terletak di pusat kota Banjarmasin ini kami beristirahat dan menginap selama 2 malam. Ibu Eni mengurus check in kami disana, dan kami memesan 3 kamar hotel. Pak Sumarno dan Pak Purdamen satu kamar, Ibu Eni dan Ibu Karti satu kamar serta Pak alvi dan saya Deni satu kamar. Sekitar satu jam beristirahat, kami pergi menuju Masjid Noor di jalan Sudi Mampir, tidak jauh dari hotel tempat kami menginap. Kami bertiga, Pak sumarno, Pak Alvi dan Deni pergi untuk sholat jum’at disana. Pak dan makan siang. Sementara Pak Purdamen yang beragama katolik menunggu di hotel bersama Ibu Eni dan Ibu Karti.

Koordinasi dengan RRI Banjarmasin dan Dinas Infokom Kalimantan Selatan

Setelah sholat dan makan siang didekat hotel Grand mentari kami rombongan berangkat menuju RRI Banjarmasin di jalan A. Yani KM 3 Banjarmasin. Dengan menggunakan angkot atau taksi kuning kami menuju tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan acara sosialisasi.

Di depan halaman RRI Banjarmasin sudah nampak dibangun tenda dan panggung besar untuk tempat acara. Siang hari jumat itu belum seluruhnya panggung dibangun, para petugas persiapan di kota Banjarmasin masih bersiap dan memasang waktu sampai hari minggu untuk menyiapkan tempatnya. Ketika sampai disana kami disambut oleh dibagian pimpinan di gedung tata usaha RRI Banjarmasin untuk kemudian bertamu dan berkoordinasi dengan bagian acara penyiaran RRI disana.

Pak Adi Pramono, kepala penyiaran di sana kemudian menemui kami dikantornya untuk kemudian berdiskusi mengenai acara yang akan dilaksanakan malam minggu tanggal 21 Juni 2008. Pak Sumarno mengajukan usulan run down acara dan ditanggapi oleh Pak Adi yang saat itu ditemani oleh Ibu Nining Pramudya yang nanti menjadi MC sekaligus penyiar acara sosialisasi pemilu. Selain berkoordinasi di RRI Kami berbagi tugas juga menemui pegawai dan penanggungjawab dinas infokom di Banjarmasin siang itu, dinas Infokom Banjarmasin yang nanti juga membantu dan menyiapkan acara sosialisasi pemilu 2009 di Kalimantan selatan dan Banjarmasin khususnya.

Sabtu, 20 Juni 2008, Sosialisasi Pemilu 2009 di RRI Banjarmasin

Acara yang diselenggarakan malam minggu itu dimulai sekitar pukul 8 malam. Agak malam acaranya, karena menunggu masyarakat dan undangan acara yang hadir setelah beribadah sholat isya dan persiapan lainnya. Acara dimulai dengan pementasan musik melayu dan dangdut dari artis kota banjar masin. Penyelenggara acara juga mengundang tim musik ini (Tim Marasona) untuk menambah hiburan dalam acara tersebut. Kurang lebih seratus orang undangan dan masyarakat yang hadir saat itu.

Acara sosialisasi ini disiarkan secara langsung oleh RRI Banjarmasin. Pendengar selain mendapatkan hiburan juga mendapatkan sosialisasi pemilu 2009 yang juga berguna bagi mereka. Hiburan utama acara sosialisasi ini adalah Madihin. Madihin ini adalah bentuk pementasan seorang pemantun, atau pembawa cerita asli asal dari daerah Banjarmasin yang di dalamnya termuat pesan-pesan atau informasi yang ramai dibicarakan. Malam itu seorang pemadihin dari Banjarmasin tampil dan melantunkan bait-bait pantun kepada hadirin dan pendengar RRI Banjarmasin malam itu.

Setelah diawali dengan hiburan penyanyi dangdut melayu, acara resmi sosialisasi dimulai dengan diisi oleh sambutan dari penyelenggara acara. Bapak Soemarno selaku ketua pelaksana acara dari Depkominfo memberikan sambutan pertama yang berisi ucapan terimakasih kepada hadirin dan tamu undangan atas kehadirannya dalam acara itu dan menginformasikan bahwa acara ini adalah program Depkominfo menyongsong pemilu 2009 yang akan juga dilaksanakan kedaerah-daerah yang lain. Di Banjarmasin, kota yang aman kondisinya terutama ketika pemilihan umum tahun sebelumnya menjadi alasan sebagai tempat pelaksanaan sosialisasi pertama. Beliau juga menyebutkan melalui kesenian tradisional acara ini dilakukan agar lebih efektif tersampai kepada masyarakat dan pemanfaatan jejaring radio sebagai alat teknologi komunikasi yang bisa membantu memudahkan penyebaran informasi. Beliau juga menginformasikan bahwa sosialisasi ini akan selalu menampilkan narasumber yang dihadirkan dari KPU sebagai penyalenggara pemilu, dari Depkominfo sebagai pensosialisasi dan media serta masyarakat umum yang menghadiri acara sosialisasi.

Kemudian Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Ismail Cawidu selaku kepala Pusat Informasi Polhukam Badan Informasi Publik Depkominfo. Secara garis besar beliau menyampaikan bahwa pentingnya melakukan sosialisasi pemilu agar keikutsertaan pemilih dalam pemilu nanti akan baik. Depkominfo selaku wakil pemerintah mengantisipasi agar tidak terjadi lagi besarnya angka golongan putih saat pemilu nanti.

Setelah Pak Ismail dilanjutkan dengan sambutan dari wakil pemerintahan daerah dari Gubernur Kalimantan selatan yang diwakili oleh Sekretaris daerah. Bapak Faturahman menyampaikan pidato sambutan Gubernur Kalimantan Selatan dimalam acara sosialisasi itu. Pada sambutannya gubernur menyampaikan bahwa beliau menyambut baik acara yang diselenggarakan terutama sosialisasi pemilu. Dan melalui Madihin sebagai media, beliau berharap bisa lebih efektif dalam penyampaiannya ke masyarakat dan menjadi ajang melestarikan budaya Banjarmasin juga.

Setelah sambutan, acara yang dipandu oleh MC penyiar Nining Pramudya ini, dilanjutkan dengan penyampaian informasi dan sosialisasi pemilu 2009 oleh ketua KPU Bapak Abdul Hafidz Anshari. Ketua KPU yang juga asal asli Banjarmasin ini menyampaikan pemaparan dan keterangan tentang sistem penyelenggaraan pemilu 2009 nanti. Beberapa hal yang beliau sampaikan antara lain tentang mekanisme memilih pada pemilu 2009 nanti. Seperti ketentuan bahwa dalam pemilihan wakil legislatif, pemilih dalam memilih cukup untuk mencontreng nama atau nomor urut calon wakil saja, tanpa memilih partai yang menjadi asal calon tersebut. Suara tesebut sudah sah dan menjadi bukti bahwa suara adalah bukan untuk partai, tapi untuk calon wakil tersebut.

Beliau juga menyampaikan bahwa jika wakil sudah mendapatakan 30 persen suara dari jumlah dalam daftar pemilih maka ia sudah bisa maju sebagai calon wakil rakyat. Jika ada wakil calon yang mendapatkan jumlah suara yang sama, maka calon dengan nomor urut yang terkecil yang dibawa kedalam pemilihan. Beliau mengingatkan bahwa sungguh satu suara yang diberikan masyarakat sungguh bermakna, maka kewajiban kita dan masyarakat untuk memilih. Pilihlah calon wakil dengan criteria calon terbaik, karena sebenarnya calon tersebut merupakan wakil kita di pemerintahan.

Selain itu Bapak Abdul Hafidz Anshari juga menginformasikan bahwa akan banyak partai peserta pemilu 2009 nanti. Sudah ada 16 partai yang sudah pasti lolos 35 partai lagi masih dalam verifikasi oleh KPU pusat dan daerah. Dan terakhir beliau meinformasikan bahwa Sebuah partai akan dihitung untuk mendapatkan kursi di DPR jika sekurang-kurangnya mendapatkan pemilih 2,5 persen dari jumlah pemilih.

Dialog Interaktif masyarakat pendengar dan hadirin undangan

Setelah pemaparan pelaksanaan pemilu 2009 oleh Ketua KPU pusat Bapak A. Hafizd Anshary, acara dilanjutkan dengan dialog dan diskusi dengam pendengar RRI dan undangan yang hadir di halaman RRI Banjarmasin. Tiga orang yang menjadi narasumber diskusi yaitu Bapak A. Hafidz Anshari sebagai ketua KPU, Bapak Ismail Cawidu sebagai wakil dari Depkominfo RI dan Bapak Mirhan yang merupakan ketua KPUD Banjarmasin yang terpilih. Diskusi yang dipimpin oleh seorang moderator ini berlangsung cukup menarik. Pertanyaaan disampaikan melalui telepon dan sms ke nomor operator di RRI Banjarmasin. Ada 3 orang yang menelepon saat acara itu, dan hampir puluhan sms yang masuk ke operator.

Beberapa pertanyaan yang disampaikan yaitu tentang mekanisme pemilih yang memiliki kelainan mata atau buta, kemudian pertanyaan tentang aturan atau perudang-undangan pemilu 2009 yang akan dilaksanakan. Disampaikan juga bahwa undang-undang pemilu 2008 mengatur bahwa radio komunitas tidak boleh mengkampanyekan calon atau partai peserta pemilu. Undang-undang itu juga mengatur bahwa pelaksaanaan kampanye untuk pemilu 2009 dilakukan selam 9 bulan.

Masalah ketentuan teknis juga dibahas dalam sesi dialog tersebut. Seperti ketentuan suara yang sah, kemudian tidak adanya perubahan daerah pemilihan atau sama seperti pemilu sebelumnya kecuali dibeberapa daerah yang terkena musibah seperti Aceh akibat Tsunami dan Porong Sidoarjo akibat bencana Lumpur. Ditegaskan juga bahwa mencoblos tidak lagi dilakukan pada pemilu 2009 nanti. Seperti negara-negara lain didunia, Indonesiapun akan mengikuti untuk mencontreng/memberi tanda dalam pelaksanaan pemilu. Seperti yang disampaikan Pa Hafidz Anshari bahwa tinggal Indonesia dan Kamerun saja negara yang masih mencoblos dalam pemilihan umumnya.

Masalah kemelut pilkada di Maluku utarapun dibahas dalam dialog tersebut. Pa Hafidz ketua KPU menyampakan bahwa tugas KPU sudah final hanya tinggal daerahnya saja yang menentukan akhir pemilihannya.

Sekitar pukul 22.00 WITA acara diskusi akhirnya di hentikan oleh moderator. Sementara hiburan musik dengan artis-artis kota Banjarmasin berlanjut kembali, rombongan narasumber, tamu dan panitia berurutan meninggalkan halaman RRI banjarmasin tempat acara sosialisasi pemilu 2009 digelar. Rombongan kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan berkemas untuk pulang kembali ke Jakarta keesokan harinya

**** selesai****

Thursday, June 19, 2008

Kretaku tak berhenti lama.... (3rd Edition)

Citayam, Pa Yos, pulang malem...

Stasiun Citayam stasiun unik. Stasiun yang jauh dari keramaian, tidak seperti stasiun lain yang besar seperti depok, bogor atau pasar minggu. Tapi stasiun citayam stasiun adalah terindah yang pernah saya lihat. Stasiun citayam, stasiun terakhir sebelum depok yang selalu menjadi penyuplai penumpang kereta terakhir berangkat sebelum ke kota ketika berangkat pagi menuju tempat kerja.

Suara musik dari penjual vcd dan dvd musik atau film menemani telinga malam itu. Musiknya tidak karuan, dari mulai musik keras sampai musik yang lembut semuanya terputar. Mungkin lagu medley dan remix disko plus jaipongan yang diputar hampir selama beberapa jam saya menunggu di stasiun citayam. Berpindah dari lagu yang satu ke lagu yang lain yang kadang tidak pernah sampai selesai diputar. Telinga jadi terbiasa mendengarnya dalam beberapa jam itu. Terfikir saat itu betapa indahnya jika yang diputar adalah suara murattal dari syaikh al-matrud atau as-syatiri, pasti malam itu lebih teduh. Tidak seberingas musik medley dan mudik dangdut remix yang mendesak-desak di dada.

Citayam, stasiun sederhana yang hanya di lalui oleh dua rel kereta api. Satu arah utara ke arah Jakarta dan satu jalur yang lain arah ke selatan menuju bogor. Letaknya agak tinggi diatas permukaan yang lain. Sepertinya staisun ini merupakan stasiun diujung lembah yang tinggi dimana pintu masuknya di depan lembah tersebut. Nampak jika berdiri ditengah stasiun menghadap ke arah barat ada sebuah danau yang terhampar diantara perumahan di dekat stasiun citayam. Tidak terlalu luas, namun nampak indah karena memang jarang ada wilayah yang bisa terdapat didalamnya sebuah danau di kota kami ini. Malam itu nampak danau begitu indahnya dihiasi dengan pantulan sinar lampu rumah dan lampu penerang jalan yang terilhat diatas permukaan airnya. Pernah lihat pemandangan dipinggir pantai di atas vila atau bungalau diatasnya? Mungkin sedikit seperti itu tadi malam, subhanallah

Pa Yos, malam tadi mentraktir saya makan dirumahnya. Sekitar 2 km dari stasiun citayam. Subahanallah, orang yang bersahaja, murah senyum dan baik hati. Saya diajak kerumahnya untuk mengecek kerusakan computer pa Yos yang baru saja tidak lama ia beli. Rumahnya sederhana, hanya beberapa ruang saja, tapi isinya seperti menunjukkan bahwa isi hati pa Yos lebih dari biasanya. Alat elektronik, Tape, computer, TV yang besar. Pa Yos melek teknologi… Pa yos orang yang sadar bahwa memanfaat teknologi adalah sesuatu hal yang baik.

Meski Cuma buat ngetik sama muter vcd musik, mas deni…” Katanya.

Wuih, malam yang cukup larut untuk pulang kebogor, tapi dalam juga maknanya, benakku berfikir terus seperti itu. Senang bisa singgah mencari informasi baru di tempat yang baru dan berkenalan dengan orang yang baru pula.

Citayam, malam itu juga jadi tempat terindah disepanjang perjalanan saya menggunakan kereta. Ditemani pa Yos, musik dangdut remix dan beberapa penjual buah2an murah di akhir sore menjelang malam.

Alhamdulillah pulang juga….