Tuesday, November 27, 2007

Memberdayakan Kerisauan

Saat risau, isilah waktu malam...
(sebagian tulisan dari majalah tarbawi ed 54 th 2006)

Pada hari-hari biasa, mungkin bangun malam bagi sebagian orang terasa sulit. Tetapi sat risau ada, biasanya mata tak kunjung terpejam walaupun waktu telah larut. Mata itu jendela hati. Yang menterjemahkan kata hati. Tetapi sekaligus yang menyampaikan seluruh pesan di luaran untuk dimasukkan de dalam hati.

Saat-saat berharga seperti itu, justru saat-saat yang sangat berharga. Lakukanlah hal-hal yang bermanfaat. Inilah saat yang tepat untuk mengambil air wudhu. Kemudian ucapkan takbiratul ihram untuk memulai sholat. Walau hanya dua rakaat saja. Air wudhu yang membasuh muka akan membersihkan raut wajah kita. Sinar kehidupan akan kembali terlihat. Takbiratul ihram akan mengecilkan semua permasalahan yang menghimpit. Karena hanya Allah yang Maha Besar. Semua masalah yang kita anggap besar, sebenarnya hanya masalah yang sangat kecil di hadapan ALlah yang Maha Pengasih.

Yakinlah, perlahan-lahan hati akan menjadi tenang. Duri-duri risau perlahan luruh bersama bacaan-bacaan shalat. Dalam sujud yang panjang, adukan semua permasalahan itu. Perbanyak permohonan, karena saat sujud merupakan saat terdekat seorag hamba dengan Allah swt.

Selepas salam, angkatlah tangan untuk mengdu kepada Allah. Kita hanya makhluk lemah yang tidak sanggup menerima beban berat. Mungkin air mata menetes bersama dengan do'a-do'a. Biarkan air mata membasahi hati yang sedang panas. Mungkin sudah lama kita tidak menangis. Rasakan kelegaan bersama tetesan air mata.

***