Laporan perjalanan Tim Sosialisasi Menyongsong Pemilu 2009 yang Luber dan Jurdil
Banjarmasin 20-22 Juni 2008
Persiapan dan Keberangkatan
Rombongan Tim sosialisasi beranggotakan enam orang yang terdiri dari Pak Sumarno, Pak Purdamen Sinaraya, Pak Alvi, Bu Eni, Ibu Karti, dan Deni. Setelah sehari sebelumnya briefing di kantor Depkominfo, kami berkumpul di bandara Cengkareng Soekarna Hatta Tangerang, pukul 05.00 pagi hari jum’at tanggal 20 Juni 2008. Beres Check in di bagian keberangkatan bandara, dengan menggunakan pesawat Garuda G-530 kami berangkat sekitar pukul 06:20 WIB.
Pesawat Garuda yang kami naiki setelah kurang lebih satu jam lebih 20 menit terbang akhirnya mendarat dengan selamat di Banjarmasin di bandara Syamsudin Noor pukul 09:00 WIB atau 10:00 WITA. Di bandara Syamsudin Noor selanjutnya kami mengumpulkan bagasi dan barang-barang yang kami bawa dari Jakarta lalu bersiap berangkat menuju penginapan di kota Banjarmasin. Kami juga membawa paket buku berupa Buku sosialisasi pemilu 2009 serta kumpulan peraturan yang diterbitkan oleh KPU yang akan dibagikan kepada dinas Infokom kota Banjarmasin.
Dengan menggunakan taksi kami berangkat Menuju hotel Grand Mentari di jalan Lambung Mangkurat. Di hotel yang terletak di pusat kota Banjarmasin ini kami beristirahat dan menginap selama 2 malam. Ibu Eni mengurus check in kami disana, dan kami memesan 3 kamar hotel. Pak Sumarno dan Pak Purdamen satu kamar, Ibu Eni dan Ibu Karti satu kamar serta Pak alvi dan saya Deni satu kamar. Sekitar satu jam beristirahat, kami pergi menuju Masjid Noor di jalan Sudi Mampir, tidak jauh dari hotel tempat kami menginap. Kami bertiga, Pak sumarno, Pak Alvi dan Deni pergi untuk sholat jum’at disana. Pak dan makan siang. Sementara Pak Purdamen yang beragama katolik menunggu di hotel bersama Ibu Eni dan Ibu Karti.
Koordinasi dengan RRI Banjarmasin dan Dinas Infokom Kalimantan Selatan
Setelah sholat dan makan siang didekat hotel Grand mentari kami rombongan berangkat menuju RRI Banjarmasin di jalan A. Yani KM 3 Banjarmasin. Dengan menggunakan angkot atau taksi kuning kami menuju tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan acara sosialisasi.
Di depan halaman RRI Banjarmasin sudah nampak dibangun tenda dan panggung besar untuk tempat acara. Siang hari jumat itu belum seluruhnya panggung dibangun, para petugas persiapan di kota Banjarmasin masih bersiap dan memasang waktu sampai hari minggu untuk menyiapkan tempatnya. Ketika sampai disana kami disambut oleh dibagian pimpinan di gedung tata usaha RRI Banjarmasin untuk kemudian bertamu dan berkoordinasi dengan bagian acara penyiaran RRI disana.
Pak Adi Pramono, kepala penyiaran di sana kemudian menemui kami dikantornya untuk kemudian berdiskusi mengenai acara yang akan dilaksanakan malam minggu tanggal 21 Juni 2008. Pak Sumarno mengajukan usulan run down acara dan ditanggapi oleh Pak Adi yang saat itu ditemani oleh Ibu Nining Pramudya yang nanti menjadi MC sekaligus penyiar acara sosialisasi pemilu. Selain berkoordinasi di RRI Kami berbagi tugas juga menemui pegawai dan penanggungjawab dinas infokom di Banjarmasin siang itu, dinas Infokom Banjarmasin yang nanti juga membantu dan menyiapkan acara sosialisasi pemilu 2009 di Kalimantan selatan dan Banjarmasin khususnya.
Sabtu, 20 Juni 2008, Sosialisasi Pemilu 2009 di RRI Banjarmasin
Acara yang diselenggarakan malam minggu itu dimulai sekitar pukul 8 malam. Agak malam acaranya, karena menunggu masyarakat dan undangan acara yang hadir setelah beribadah sholat isya dan persiapan lainnya. Acara dimulai dengan pementasan musik melayu dan dangdut dari artis kota banjar masin. Penyelenggara acara juga mengundang tim musik ini (Tim Marasona) untuk menambah hiburan dalam acara tersebut. Kurang lebih seratus orang undangan dan masyarakat yang hadir saat itu.
Acara sosialisasi ini disiarkan secara langsung oleh RRI Banjarmasin. Pendengar selain mendapatkan hiburan juga mendapatkan sosialisasi pemilu 2009 yang juga berguna bagi mereka. Hiburan utama acara sosialisasi ini adalah Madihin. Madihin ini adalah bentuk pementasan seorang pemantun, atau pembawa cerita asli asal dari daerah Banjarmasin yang di dalamnya termuat pesan-pesan atau informasi yang ramai dibicarakan. Malam itu seorang pemadihin dari Banjarmasin tampil dan melantunkan bait-bait pantun kepada hadirin dan pendengar RRI Banjarmasin malam itu.
Setelah diawali dengan hiburan penyanyi dangdut melayu, acara resmi sosialisasi dimulai dengan diisi oleh sambutan dari penyelenggara acara. Bapak Soemarno selaku ketua pelaksana acara dari Depkominfo memberikan sambutan pertama yang berisi ucapan terimakasih kepada hadirin dan tamu undangan atas kehadirannya dalam acara itu dan menginformasikan bahwa acara ini adalah program Depkominfo menyongsong pemilu 2009 yang akan juga dilaksanakan kedaerah-daerah yang lain. Di Banjarmasin, kota yang aman kondisinya terutama ketika pemilihan umum tahun sebelumnya menjadi alasan sebagai tempat pelaksanaan sosialisasi pertama. Beliau juga menyebutkan melalui kesenian tradisional acara ini dilakukan agar lebih efektif tersampai kepada masyarakat dan pemanfaatan jejaring radio sebagai alat teknologi komunikasi yang bisa membantu memudahkan penyebaran informasi. Beliau juga menginformasikan bahwa sosialisasi ini akan selalu menampilkan narasumber yang dihadirkan dari KPU sebagai penyalenggara pemilu, dari Depkominfo sebagai pensosialisasi dan media serta masyarakat umum yang menghadiri acara sosialisasi.
Kemudian Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Ismail Cawidu selaku kepala Pusat Informasi Polhukam Badan Informasi Publik Depkominfo. Secara garis besar beliau menyampaikan bahwa pentingnya melakukan sosialisasi pemilu agar keikutsertaan pemilih dalam pemilu nanti akan baik. Depkominfo selaku wakil pemerintah mengantisipasi agar tidak terjadi lagi besarnya angka golongan putih saat pemilu nanti.
Setelah Pak Ismail dilanjutkan dengan sambutan dari wakil pemerintahan daerah dari Gubernur Kalimantan selatan yang diwakili oleh Sekretaris daerah. Bapak Faturahman menyampaikan pidato sambutan Gubernur Kalimantan Selatan dimalam acara sosialisasi itu. Pada sambutannya gubernur menyampaikan bahwa beliau menyambut baik acara yang diselenggarakan terutama sosialisasi pemilu. Dan melalui Madihin sebagai media, beliau berharap bisa lebih efektif dalam penyampaiannya ke masyarakat dan menjadi ajang melestarikan budaya Banjarmasin juga.
Setelah sambutan, acara yang dipandu oleh MC penyiar Nining Pramudya ini, dilanjutkan dengan penyampaian informasi dan sosialisasi pemilu 2009 oleh ketua KPU Bapak Abdul Hafidz Anshari. Ketua KPU yang juga asal asli Banjarmasin ini menyampaikan pemaparan dan keterangan tentang sistem penyelenggaraan pemilu 2009 nanti. Beberapa hal yang beliau sampaikan antara lain tentang mekanisme memilih pada pemilu 2009 nanti. Seperti ketentuan bahwa dalam pemilihan wakil legislatif, pemilih dalam memilih cukup untuk mencontreng nama atau nomor urut calon wakil saja, tanpa memilih partai yang menjadi asal calon tersebut. Suara tesebut sudah sah dan menjadi bukti bahwa suara adalah bukan untuk partai, tapi untuk calon wakil tersebut.
Beliau juga menyampaikan bahwa jika wakil sudah mendapatakan 30 persen suara dari jumlah dalam daftar pemilih maka ia sudah bisa maju sebagai calon wakil rakyat. Jika ada wakil calon yang mendapatkan jumlah suara yang sama, maka calon dengan nomor urut yang terkecil yang dibawa kedalam pemilihan. Beliau mengingatkan bahwa sungguh satu suara yang diberikan masyarakat sungguh bermakna, maka kewajiban kita dan masyarakat untuk memilih. Pilihlah calon wakil dengan criteria calon terbaik, karena sebenarnya calon tersebut merupakan wakil kita di pemerintahan.
Selain itu Bapak Abdul Hafidz Anshari juga menginformasikan bahwa akan banyak partai peserta pemilu 2009 nanti. Sudah ada 16 partai yang sudah pasti lolos 35 partai lagi masih dalam verifikasi oleh KPU pusat dan daerah. Dan terakhir beliau meinformasikan bahwa Sebuah partai akan dihitung untuk mendapatkan kursi di DPR jika sekurang-kurangnya mendapatkan pemilih 2,5 persen dari jumlah pemilih.
Dialog Interaktif masyarakat pendengar dan hadirin undangan
Setelah pemaparan pelaksanaan pemilu 2009 oleh Ketua KPU pusat Bapak A. Hafizd Anshary, acara dilanjutkan dengan dialog dan diskusi dengam pendengar RRI dan undangan yang hadir di halaman RRI Banjarmasin. Tiga orang yang menjadi narasumber diskusi yaitu Bapak A. Hafidz Anshari sebagai ketua KPU, Bapak Ismail Cawidu sebagai wakil dari Depkominfo RI dan Bapak Mirhan yang merupakan ketua KPUD Banjarmasin yang terpilih. Diskusi yang dipimpin oleh seorang moderator ini berlangsung cukup menarik. Pertanyaaan disampaikan melalui telepon dan sms ke nomor operator di RRI Banjarmasin. Ada 3 orang yang menelepon saat acara itu, dan hampir puluhan sms yang masuk ke operator.
Beberapa pertanyaan yang disampaikan yaitu tentang mekanisme pemilih yang memiliki kelainan mata atau buta, kemudian pertanyaan tentang aturan atau perudang-undangan pemilu 2009 yang akan dilaksanakan. Disampaikan juga bahwa undang-undang pemilu 2008 mengatur bahwa radio komunitas tidak boleh mengkampanyekan calon atau partai peserta pemilu. Undang-undang itu juga mengatur bahwa pelaksaanaan kampanye untuk pemilu 2009 dilakukan selam 9 bulan.
Masalah ketentuan teknis juga dibahas dalam sesi dialog tersebut. Seperti ketentuan suara yang sah, kemudian tidak adanya perubahan daerah pemilihan atau sama seperti pemilu sebelumnya kecuali dibeberapa daerah yang terkena musibah seperti Aceh akibat Tsunami dan Porong Sidoarjo akibat bencana Lumpur. Ditegaskan juga bahwa mencoblos tidak lagi dilakukan pada pemilu 2009 nanti. Seperti negara-negara lain didunia, Indonesiapun akan mengikuti untuk mencontreng/memberi tanda dalam pelaksanaan pemilu. Seperti yang disampaikan Pa Hafidz Anshari bahwa tinggal Indonesia dan Kamerun saja negara yang masih mencoblos dalam pemilihan umumnya.
Masalah kemelut pilkada di Maluku utarapun dibahas dalam dialog tersebut. Pa Hafidz ketua KPU menyampakan bahwa tugas KPU sudah final hanya tinggal daerahnya saja yang menentukan akhir pemilihannya.
Sekitar pukul 22.00 WITA acara diskusi akhirnya di hentikan oleh moderator. Sementara hiburan musik dengan artis-artis kota Banjarmasin berlanjut kembali, rombongan narasumber, tamu dan panitia berurutan meninggalkan halaman RRI banjarmasin tempat acara sosialisasi pemilu 2009 digelar. Rombongan kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan berkemas untuk pulang kembali ke Jakarta keesokan harinya
Banjarmasin 20-22 Juni 2008
Persiapan dan Keberangkatan
Rombongan Tim sosialisasi beranggotakan enam orang yang terdiri dari Pak Sumarno, Pak Purdamen Sinaraya, Pak Alvi, Bu Eni, Ibu Karti, dan Deni. Setelah sehari sebelumnya briefing di kantor Depkominfo, kami berkumpul di bandara Cengkareng Soekarna Hatta Tangerang, pukul 05.00 pagi hari jum’at tanggal 20 Juni 2008. Beres Check in di bagian keberangkatan bandara, dengan menggunakan pesawat Garuda G-530 kami berangkat sekitar pukul 06:20 WIB.
Pesawat Garuda yang kami naiki setelah kurang lebih satu jam lebih 20 menit terbang akhirnya mendarat dengan selamat di Banjarmasin di bandara Syamsudin Noor pukul 09:00 WIB atau 10:00 WITA. Di bandara Syamsudin Noor selanjutnya kami mengumpulkan bagasi dan barang-barang yang kami bawa dari Jakarta lalu bersiap berangkat menuju penginapan di kota Banjarmasin. Kami juga membawa paket buku berupa Buku sosialisasi pemilu 2009 serta kumpulan peraturan yang diterbitkan oleh KPU yang akan dibagikan kepada dinas Infokom kota Banjarmasin.
Dengan menggunakan taksi kami berangkat Menuju hotel Grand Mentari di jalan Lambung Mangkurat. Di hotel yang terletak di pusat kota Banjarmasin ini kami beristirahat dan menginap selama 2 malam. Ibu Eni mengurus check in kami disana, dan kami memesan 3 kamar hotel. Pak Sumarno dan Pak Purdamen satu kamar, Ibu Eni dan Ibu Karti satu kamar serta Pak alvi dan saya Deni satu kamar. Sekitar satu jam beristirahat, kami pergi menuju Masjid Noor di jalan Sudi Mampir, tidak jauh dari hotel tempat kami menginap. Kami bertiga, Pak sumarno, Pak Alvi dan Deni pergi untuk sholat jum’at disana. Pak dan makan siang. Sementara Pak Purdamen yang beragama katolik menunggu di hotel bersama Ibu Eni dan Ibu Karti.
Koordinasi dengan RRI Banjarmasin dan Dinas Infokom Kalimantan Selatan
Setelah sholat dan makan siang didekat hotel Grand mentari kami rombongan berangkat menuju RRI Banjarmasin di jalan A. Yani KM 3 Banjarmasin. Dengan menggunakan angkot atau taksi kuning kami menuju tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan acara sosialisasi.
Di depan halaman RRI Banjarmasin sudah nampak dibangun tenda dan panggung besar untuk tempat acara. Siang hari jumat itu belum seluruhnya panggung dibangun, para petugas persiapan di kota Banjarmasin masih bersiap dan memasang waktu sampai hari minggu untuk menyiapkan tempatnya. Ketika sampai disana kami disambut oleh dibagian pimpinan di gedung tata usaha RRI Banjarmasin untuk kemudian bertamu dan berkoordinasi dengan bagian acara penyiaran RRI disana.
Pak Adi Pramono, kepala penyiaran di sana kemudian menemui kami dikantornya untuk kemudian berdiskusi mengenai acara yang akan dilaksanakan malam minggu tanggal 21 Juni 2008. Pak Sumarno mengajukan usulan run down acara dan ditanggapi oleh Pak Adi yang saat itu ditemani oleh Ibu Nining Pramudya yang nanti menjadi MC sekaligus penyiar acara sosialisasi pemilu. Selain berkoordinasi di RRI Kami berbagi tugas juga menemui pegawai dan penanggungjawab dinas infokom di Banjarmasin siang itu, dinas Infokom Banjarmasin yang nanti juga membantu dan menyiapkan acara sosialisasi pemilu 2009 di Kalimantan selatan dan Banjarmasin khususnya.
Sabtu, 20 Juni 2008, Sosialisasi Pemilu 2009 di RRI Banjarmasin
Acara yang diselenggarakan malam minggu itu dimulai sekitar pukul 8 malam. Agak malam acaranya, karena menunggu masyarakat dan undangan acara yang hadir setelah beribadah sholat isya dan persiapan lainnya. Acara dimulai dengan pementasan musik melayu dan dangdut dari artis kota banjar masin. Penyelenggara acara juga mengundang tim musik ini (Tim Marasona) untuk menambah hiburan dalam acara tersebut. Kurang lebih seratus orang undangan dan masyarakat yang hadir saat itu.
Acara sosialisasi ini disiarkan secara langsung oleh RRI Banjarmasin. Pendengar selain mendapatkan hiburan juga mendapatkan sosialisasi pemilu 2009 yang juga berguna bagi mereka. Hiburan utama acara sosialisasi ini adalah Madihin. Madihin ini adalah bentuk pementasan seorang pemantun, atau pembawa cerita asli asal dari daerah Banjarmasin yang di dalamnya termuat pesan-pesan atau informasi yang ramai dibicarakan. Malam itu seorang pemadihin dari Banjarmasin tampil dan melantunkan bait-bait pantun kepada hadirin dan pendengar RRI Banjarmasin malam itu.
Setelah diawali dengan hiburan penyanyi dangdut melayu, acara resmi sosialisasi dimulai dengan diisi oleh sambutan dari penyelenggara acara. Bapak Soemarno selaku ketua pelaksana acara dari Depkominfo memberikan sambutan pertama yang berisi ucapan terimakasih kepada hadirin dan tamu undangan atas kehadirannya dalam acara itu dan menginformasikan bahwa acara ini adalah program Depkominfo menyongsong pemilu 2009 yang akan juga dilaksanakan kedaerah-daerah yang lain. Di Banjarmasin, kota yang aman kondisinya terutama ketika pemilihan umum tahun sebelumnya menjadi alasan sebagai tempat pelaksanaan sosialisasi pertama. Beliau juga menyebutkan melalui kesenian tradisional acara ini dilakukan agar lebih efektif tersampai kepada masyarakat dan pemanfaatan jejaring radio sebagai alat teknologi komunikasi yang bisa membantu memudahkan penyebaran informasi. Beliau juga menginformasikan bahwa sosialisasi ini akan selalu menampilkan narasumber yang dihadirkan dari KPU sebagai penyalenggara pemilu, dari Depkominfo sebagai pensosialisasi dan media serta masyarakat umum yang menghadiri acara sosialisasi.
Kemudian Sambutan berikutnya disampaikan oleh Bapak Ismail Cawidu selaku kepala Pusat Informasi Polhukam Badan Informasi Publik Depkominfo. Secara garis besar beliau menyampaikan bahwa pentingnya melakukan sosialisasi pemilu agar keikutsertaan pemilih dalam pemilu nanti akan baik. Depkominfo selaku wakil pemerintah mengantisipasi agar tidak terjadi lagi besarnya angka golongan putih saat pemilu nanti.
Setelah Pak Ismail dilanjutkan dengan sambutan dari wakil pemerintahan daerah dari Gubernur Kalimantan selatan yang diwakili oleh Sekretaris daerah. Bapak Faturahman menyampaikan pidato sambutan Gubernur Kalimantan Selatan dimalam acara sosialisasi itu. Pada sambutannya gubernur menyampaikan bahwa beliau menyambut baik acara yang diselenggarakan terutama sosialisasi pemilu. Dan melalui Madihin sebagai media, beliau berharap bisa lebih efektif dalam penyampaiannya ke masyarakat dan menjadi ajang melestarikan budaya Banjarmasin juga.
Setelah sambutan, acara yang dipandu oleh MC penyiar Nining Pramudya ini, dilanjutkan dengan penyampaian informasi dan sosialisasi pemilu 2009 oleh ketua KPU Bapak Abdul Hafidz Anshari. Ketua KPU yang juga asal asli Banjarmasin ini menyampaikan pemaparan dan keterangan tentang sistem penyelenggaraan pemilu 2009 nanti. Beberapa hal yang beliau sampaikan antara lain tentang mekanisme memilih pada pemilu 2009 nanti. Seperti ketentuan bahwa dalam pemilihan wakil legislatif, pemilih dalam memilih cukup untuk mencontreng nama atau nomor urut calon wakil saja, tanpa memilih partai yang menjadi asal calon tersebut. Suara tesebut sudah sah dan menjadi bukti bahwa suara adalah bukan untuk partai, tapi untuk calon wakil tersebut.
Beliau juga menyampaikan bahwa jika wakil sudah mendapatakan 30 persen suara dari jumlah dalam daftar pemilih maka ia sudah bisa maju sebagai calon wakil rakyat. Jika ada wakil calon yang mendapatkan jumlah suara yang sama, maka calon dengan nomor urut yang terkecil yang dibawa kedalam pemilihan. Beliau mengingatkan bahwa sungguh satu suara yang diberikan masyarakat sungguh bermakna, maka kewajiban kita dan masyarakat untuk memilih. Pilihlah calon wakil dengan criteria calon terbaik, karena sebenarnya calon tersebut merupakan wakil kita di pemerintahan.
Selain itu Bapak Abdul Hafidz Anshari juga menginformasikan bahwa akan banyak partai peserta pemilu 2009 nanti. Sudah ada 16 partai yang sudah pasti lolos 35 partai lagi masih dalam verifikasi oleh KPU pusat dan daerah. Dan terakhir beliau meinformasikan bahwa Sebuah partai akan dihitung untuk mendapatkan kursi di DPR jika sekurang-kurangnya mendapatkan pemilih 2,5 persen dari jumlah pemilih.
Dialog Interaktif masyarakat pendengar dan hadirin undangan
Setelah pemaparan pelaksanaan pemilu 2009 oleh Ketua KPU pusat Bapak A. Hafizd Anshary, acara dilanjutkan dengan dialog dan diskusi dengam pendengar RRI dan undangan yang hadir di halaman RRI Banjarmasin. Tiga orang yang menjadi narasumber diskusi yaitu Bapak A. Hafidz Anshari sebagai ketua KPU, Bapak Ismail Cawidu sebagai wakil dari Depkominfo RI dan Bapak Mirhan yang merupakan ketua KPUD Banjarmasin yang terpilih. Diskusi yang dipimpin oleh seorang moderator ini berlangsung cukup menarik. Pertanyaaan disampaikan melalui telepon dan sms ke nomor operator di RRI Banjarmasin. Ada 3 orang yang menelepon saat acara itu, dan hampir puluhan sms yang masuk ke operator.
Beberapa pertanyaan yang disampaikan yaitu tentang mekanisme pemilih yang memiliki kelainan mata atau buta, kemudian pertanyaan tentang aturan atau perudang-undangan pemilu 2009 yang akan dilaksanakan. Disampaikan juga bahwa undang-undang pemilu 2008 mengatur bahwa radio komunitas tidak boleh mengkampanyekan calon atau partai peserta pemilu. Undang-undang itu juga mengatur bahwa pelaksaanaan kampanye untuk pemilu 2009 dilakukan selam 9 bulan.
Masalah ketentuan teknis juga dibahas dalam sesi dialog tersebut. Seperti ketentuan suara yang sah, kemudian tidak adanya perubahan daerah pemilihan atau sama seperti pemilu sebelumnya kecuali dibeberapa daerah yang terkena musibah seperti Aceh akibat Tsunami dan Porong Sidoarjo akibat bencana Lumpur. Ditegaskan juga bahwa mencoblos tidak lagi dilakukan pada pemilu 2009 nanti. Seperti negara-negara lain didunia, Indonesiapun akan mengikuti untuk mencontreng/memberi tanda dalam pelaksanaan pemilu. Seperti yang disampaikan Pa Hafidz Anshari bahwa tinggal Indonesia dan Kamerun saja negara yang masih mencoblos dalam pemilihan umumnya.
Masalah kemelut pilkada di Maluku utarapun dibahas dalam dialog tersebut. Pa Hafidz ketua KPU menyampakan bahwa tugas KPU sudah final hanya tinggal daerahnya saja yang menentukan akhir pemilihannya.
Sekitar pukul 22.00 WITA acara diskusi akhirnya di hentikan oleh moderator. Sementara hiburan musik dengan artis-artis kota Banjarmasin berlanjut kembali, rombongan narasumber, tamu dan panitia berurutan meninggalkan halaman RRI banjarmasin tempat acara sosialisasi pemilu 2009 digelar. Rombongan kami kembali ke penginapan untuk beristirahat dan berkemas untuk pulang kembali ke Jakarta keesokan harinya
**** selesai****
No comments:
Post a Comment