Monday, August 13, 2012

Masjid vs Mall

Masjid dan Mall sepertinya bertanding ketika bulan ramadhan ini. Iya, layaknya pertandingan tinju, masjid dan mall saling beradu kebisaan menarik point dengan datangnya kunjungan masyarakat di bulan ramadhan ini. Dan uniknya, sepertinya ronde di dalam pertandingan itu juga seperti layaknya pertandingan tinju. Berikut ronde-ronde dalam bulan ramadhan tersebut :

1. Ronde pertama adalah ronde dimana hari sepeluh awal di bulan ramadhan. Masjid saat hari-hari ini jurusnya lebih kuat dibandingkan dengan jurus dari mall. Di masjid di sampaikan jurus ayat-ayat yang berkumandang di speakernya membuat, dan orang tertarik untuk masuk dan beribadah di dalamnya. Ajakan untuk beribadah puasa dan bershalat tarawih dari para ustad dan ustadah yang dikumandangkan di kultum serta ceramah di masjid juga banyak di ikuti oleh masyarakat.

Di ronde pertama ini juga masyarakat seperti memiliki pilihan yang lebih conodng kepada masjid dibandingkan ke mall. di hari-hari awal puasa tersebut masyarakat memuaskan dahaga untuk beribadah dan mendapatkan ampunan dari dosa di baulan ramadhan tidak seperti di bulan-bulan yang lainnya. dan luar bisanya, masjid menjadi perangkat pendukung dari berkahnya bulan suci ramadahan. ya, ramadhan yang suci dan pejnuh dengan limpahan pahala dan ampunan, dimanfaat masyarakat untuk banyak ke mesjid.

Lain dengan di Mall. Mall kalah penilaian diskon dibanding dengan masjid. Saat itu mall kurang peminat dibandingkan dengan masjid karena harga nya masih relatif tinggi, sehingga masyarakat belum ada banyak yang meramaikan mall.

Skor di ronde pertama ini adalah masjid : Mall ( 1 - 0 )

2. Ronde kedua, adalah ronde sepuluh hari kedua dibulan suci ramadhan. luar biasa di bulan ini mungkin mulai dari titik baliknya masjid menjadi kalah dan mulai bangkitnya kekuatan mall saat itu. Kumandang tadarus di masjid mulai lemah dan membuat masyarakat meras ramadhan mulai hilang. nuansa bertegur sapa dan saling menasihati melaui kultum dan ceramah mulai pudar. beberapa ajakan dari ustad dan ustadah di masjid tidak begitu lagi dihiraukan oleh masyarat.

Dan dironde kedua ini, mall mulai berbenah mengeluarkan jurus-jurusnya. beberapa jurus hiasan di mall dan diskon yang mulai di tawarkan membuat masyarakt sedikit-sedkit mtertarik untuk medatangi mall. Subhanallah, di ronde kedua ini adalah di mulainya seleksi bagi umat islam. siapa umat islam yang masih bersemangat untuk memepertahankan semata beribadah dan siapa umat islam yang mulai kendor semangat ibadahnya.

Dan tapi alhamdulillahnya, Masjid masih bisa mengeluarkan ajak untuk ber nuzulul quran, untuk menyegarkan kembali semangat untuk membaca dan mengamalkan Alquran. Di beberapa wilayah masyarakat tertentu di negeri ini masih melaksanakan qunutan, masih bersemangat untuk menyadari bahwa ramadhan masih ada dan masih harus terus untuk mencari banyaknya limpahan pahala di bulan ini.

Skor poin di ronde kedua adalah masjid : mall ( 2 - 1 )

3. Dan terkhir di ronde ketiga, adalah hari sepeuluh terakhir di bulan ramadhan. Masjid di hari-hari ini kalah dibandingkan dengan mall. masjid menjadi sepi dan mall mendandak menjadi ramai. Jurus yang disampaikan mall lebih menarik dihati masyarakat dibandingkan dengan masjid. Masyarakat lebih memilih untuk mendatangi diskon yang murah untuk membeli baju dan perlengkapan lainnya termasuk makanan untuk hari raya dibandingkan dengan menambah limpahan pahala di hari hari terakhir di bulan ramahdan.

Padahal masjid menyampaikun jurus lailatul qadar, jurus yang luar biasa ampuhnya, tetapi masyarakat lebih memilih untuk berbondong-bondong menuju mall untuk berbelanja.

Skor poin di ronde ini adalah masjid : mall ( 2 - 2 ).

Subhanallah, hasil akhirnya adalah 2 - 2. Mall bisa menyaingi keindahan masjid.

Wallahu'alam...