Namanya Khansa', Perempuan penyair terbaik dijamannya. Ia masuk islam di masa Rasulullah dan hidup dalam umur yang panjang hingga awal masa khalifah Utsman bin Affan. Empat anak laki-lakinya gugur di perang Qadisiah, di masa Khalifah Ummar ibn Khattab. Tetapi keislamannya mengajarkan padanya bagaimana menyisakan kantong kegembiraan. Ia ikhlaskan kepergian anak-anaknya.
"Segala puji hanya bagi Allah, Yang telah memberi kemulian kepadaku dengan kematian puta-putraku sebagai suhada dan doakanlah agar aku dikumpulkan bersama mereka ditempat yang penuh dengan rahmat-Nya,"
Begitu yang ia ucapkan setiap kali orang datang bertakziah kepadanya.
Bandingkan ketika dahulu ia belum masuk islam. Kala itu dua saudara laki-lakinya, Muawiyah dan Shakhr mati dimasa jahiliyah. Ia sangat sedih. Ia pun melepas kepergian keduanya dengan rentetan syair ratapan yang panjang. Bahkan Syairnya menjadi syair paling terkenal dalam soal duka dan ratapan.
***
Keislaman, yang memang berbekas sehingga menampakan juga sisi-sisi keindahan kegembiraan. Khansa' mengekspresikan kelemahan dan kekhawatiran jiwa diri serta keluarganya dengan keindahan memuji. Memuji Allah, ...."segala puji bagi Allah...
pokonya, pilihannya; terus bergembira.....
(dari majalah tarbawi edisi desember 2004)