Lelaki itu menemui Rasulullah. Meski bukan datang sebagai orang baik-baik, tapi tekadnya sudah bulat : Mengucapkan syahadat. Padahal, mencuri, mabuk, hanyalah sebagian dari banyak kebiasaan bruknya selama ini.
"Aku punya kebiasaan buruk yang sulit sekali aku tinggalkan," keluhnya kepada Rasulullah usai masuk Islam.
Rasulullah menjawab, "Maukah kamu berjanji kepadaku untuk tidak berbohong?"
Rasulullah memberi solusi. Hanya itu permintaannya. Mau berjanji untuk tidak berbohong.
"Ya, mau. Aku berjanji untuk tidak berbohong." jawab lelaki itu. Setelah itu ia beranjak pergi. Ia berkata, "Alangkah mudahnya permintaan Rasul mulia ini. Hanya berjanji untuk tidak berbohong."
Beberapa waktu kemudian, keinginan mencurinya kambuh. Namun, ketika hendak mencuri, ia teringat janjinya, "Kalau aku mencuri, lalu aku ditanya Rasul, bagaimana aku akan menjawab? Kalau aku jawab "ya", bahwa aku telah mencuri, berarti aku mendapat hukuman. Kalau aku jawab "tidak", maka berarti aku telah berbohong, padahal aku telah berjanji untuk tidak berbohong. Maka lebih baik bagiku meninggalkan mencuri." Begitu juga ketika keinginan untuk mabuk datang, pertanyaan itu muncul lagi. Sampai akhirnya, ia benar-benar menjadi seorang muslim yang taat.
....
dari majalah Tarbawi, rajab 1429 H
No comments:
Post a Comment