Friday, August 10, 2007

Haruskah?



Aceh itu akhirnya damai karena Allah berkenan menurunkan azabnya yang sangat besar, Azab yang besar itu tepatnya TSUNAMI

Bayangkan, perebutan kekuasaan yang terjadi di tanah aceh allah balas dengan perbutan milikinya. Ia rebut ribuan nyawa, Ia luluh lantakkan daratan dengan gelombang yang sangat amat besar.
dan akhirnya, RI GAM berunding dan damai karena jatuhnya banyak korban di aceh tersebut.

tapi...

haruskah bencana kembali allah turunkan untuk membuat hati ini damai?
haruskah allah celakakan diri kita sehingga kita sadar padanya?

rabb, ampuni hamba yang selalu saja lalai dalam melaksanakan perintah Mu...

tentang doa

dari milis Tarbawi community.

"SIGID PURWANTO" sigidmath@yahoo.co.id


Abu Darda’ meriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda yang maksudnya :


“Setiap hamba Muslim yang mendoakan saudaranya pada ketika saudaranya itu tidak ada (tanpa pengetahuannya) , maka malaikat akan berkata: “Semoga kamu juga mendapat seumpama (doa) itu.”
(Hadis riwayat Muslim)

Malah doa seorang muslim terhadap saudaranya yang lain tanpa pengetahuannya adalah mustajab berdasarkan hadis Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam yang maksudnya :


“Adapun doa seorang Muslim bagi saudaranya yang tidak hadir adalah mustajab. Di sisi kepalanya ada malaikat yang diwakilkan. Setiap kali dia mendoakan kebaikan bagi saudaranya itu, malaikat yang diwakilkan itu pula berkata: “Amin, dan bagimu seumpama apa yang engkau doakan itu.”
(Hadis riwayat Muslim)

Ke depannya kita memang harus bertekad menjadi orang mampu secara finansial, karena sebagian besar orang mampu saat ini mayoritas adalah orang-orang yang tidak dekat dengan ALLAH.

Bagi yang mengalami kesulitan finansial, seperti ana juga, segeralah kembali kepada ALLAH dan yakin bahwa rejeki kita sudah tertulis di lauhul mahfudz beserta peruntukannya. Yakin bahwa setiap kesulitan pasti ada solusinya, kita tinggal meminta file solusinya kepada ALLAH. Dan berikhtiar.

Ana punya teman yang sekarang sedang kuliah S3 di UPI, dia ceritakan bahwa untuk seorang PNS seperti dia sangat sulit untuk mengumpulkan uang untuk dapat kuliah S3 yang SPP-nya untuk satu semester bisa mencapai 8 juta rupiah. Namun dia punya rumus jitu yang selalu berulangkali terbukti, karena rumus itu berasal dari ALLAH. Rumus itu adalah berbisnis dengan ALLAH, dan yang paling menarik adalah bisnis itu dilakukan justru ketika sedang merasa sempit rezeki.

Salah satu kisah di antara sedemikian banyak kisah yang dia miliki adalah ketika harus berangkat menggunakan kapal laut dari Sulawesi, keuangannya tidak mengijinkan. Dia hanya mempunyai 1/10 uang kebutuhan untuk membeli tiket. Di saat gundah seperti itu, tiba-tiba kedatangan tamu anak-anak ROHIS yang membawa proposal untuk kegiatan dauroh. Di satu sisi dia sedang gundah karena kekurangan uang, di sisi yang lain merasa kasihan kalau tidak menginfaqkan uangnya untuk kegiatan dauroh. Akhirnya dengan bertawakkal kepada ALLAH diberikannya uang yang dia miliki kepada tamunya.

Habis..., begitu menurut perhitungan kita.

Ternyata ALLAH berkehendak lain.
Setelah itu datang lagi seorang tamu yang merupakan temannya dengan membawa selembar kertas. Tamu itu berkata, kurang lebih seperti ini, “Saya dengar kamu mau naik kapal laut? Ini saya punya tiket yang sudah terbeli silahkan dipakai karena ternyata saya tidak jadi berangkat.”

Alhamdulillaah. ..
Secepat itu ALLAH membalas, dengan berlipat ganda pula.

“Hai orang-orang yang beriman jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu”. (Muhammad : 7)

Ana yakin kita masing-masing juga punya pengalaman yang sama, pengalaman yang membuktikan kebenaran firman ALLAH, bahwa:
"Perumpamaan orang- orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah seperti sebutir bulir yang menumbuhkan tujuh bulir. Di setiap bulir itu seratus butir. Allah melipatgandakan pahala bagi siapa yang dikehendaki- Nya". (Al Baqarah: 265)

Wallahu a’lam bish shawab.