Klo ditanya apa itu dakwah, mungkin cerita ini akan saya sampaikan...
Hasan Al-Basri, seorang imam yang agung, salah seorang tabiin yang menimba ilmu dari para sahabat ra. Pada suatu hari ia duduk di rumahnya, tiba-tiba terdengarlah suara ramai di balik pintu. ketika ia keluar, ia menjumpai sekelompok budak dalam keadaan yang menyedihkan. Saat mereka melihatnya, mereka menjerit :
"Wahai imam, orang-orang telah melupakan ayat 'Bebaskanlah budak', dan tidak ada seorang di kota Basrah yang membebaskan budak-budak. Dimanakah fatwa para ulama' yang membekas di hati masyarakat?"
Beliau pun terharu akan permintaan mereka dan berjanji pada mereka bahwa ia akan berkhutbah di hadapan mayarakat menganjurkan mereka untuk membebaskan budak-budak.
Para hamba sahayapun keluar dalam keadaan gembira, setiap orang mengiming-ngiming dirinya akan merdeka. Berlalulah jum'at demi jum'at. Sedangkan Hasan Al-Basri tidak membahas tentang pembahasan budak-budak sebagaimana yang dianjurkan oleh islam, hingga para hamba sahaya itu berprasangka buruk padanya, dan berkata : "Beliau telah melupakan kita sebagaimana seluruh dunia telah melupakan kita."
Hingga tiba pada suatu jum'at, ketika mereka telah pergi kemasjid untuk shalat jum'at, tiada harapan apapun pada mereka, ternyata Imam Hasan Al-Basri berkhutbah yang mana tidaklah seseorang mendengarnya melainkan ia segera membebaskan budaknya, para budakpun berkumpul di pintu Hasan Al-basri mengucapkan terima kasih sambil disertai teguran L
"Jika memang demikian kemampuanmu wahai imam, mengapa engkau membiarkan kami di bawah belenggu perbudakan selama berminggu-minggu?!"
Beliau tersenyum dengan gembira atas orang-orang yang baru merdeka, dan beliau berkata dengan tenang sebelum pergi:
"Asalnya aku tidak memiliki seorang budak, maka aku menunggu sampai aku punya uang agar aku dapat membeli seorang budak, setelah tiba saatnya akupun membelinya dan ia tinggal bersamaku samoai jiwaku merasa puas akan keberadaannya, maka akupun membebaskannya. Ketika aku berkhutbah di hadapan masyarakat, ucapanku berdasarkan bukti perbuatan bukan sekedar ceramah saja."
***
dari buku Road to Succes (DR Akram Ridha)
Hasan Al-Basri, seorang imam yang agung, salah seorang tabiin yang menimba ilmu dari para sahabat ra. Pada suatu hari ia duduk di rumahnya, tiba-tiba terdengarlah suara ramai di balik pintu. ketika ia keluar, ia menjumpai sekelompok budak dalam keadaan yang menyedihkan. Saat mereka melihatnya, mereka menjerit :
"Wahai imam, orang-orang telah melupakan ayat 'Bebaskanlah budak', dan tidak ada seorang di kota Basrah yang membebaskan budak-budak. Dimanakah fatwa para ulama' yang membekas di hati masyarakat?"
Beliau pun terharu akan permintaan mereka dan berjanji pada mereka bahwa ia akan berkhutbah di hadapan mayarakat menganjurkan mereka untuk membebaskan budak-budak.
Para hamba sahayapun keluar dalam keadaan gembira, setiap orang mengiming-ngiming dirinya akan merdeka. Berlalulah jum'at demi jum'at. Sedangkan Hasan Al-Basri tidak membahas tentang pembahasan budak-budak sebagaimana yang dianjurkan oleh islam, hingga para hamba sahaya itu berprasangka buruk padanya, dan berkata : "Beliau telah melupakan kita sebagaimana seluruh dunia telah melupakan kita."
Hingga tiba pada suatu jum'at, ketika mereka telah pergi kemasjid untuk shalat jum'at, tiada harapan apapun pada mereka, ternyata Imam Hasan Al-Basri berkhutbah yang mana tidaklah seseorang mendengarnya melainkan ia segera membebaskan budaknya, para budakpun berkumpul di pintu Hasan Al-basri mengucapkan terima kasih sambil disertai teguran L
"Jika memang demikian kemampuanmu wahai imam, mengapa engkau membiarkan kami di bawah belenggu perbudakan selama berminggu-minggu?!"
Beliau tersenyum dengan gembira atas orang-orang yang baru merdeka, dan beliau berkata dengan tenang sebelum pergi:
"Asalnya aku tidak memiliki seorang budak, maka aku menunggu sampai aku punya uang agar aku dapat membeli seorang budak, setelah tiba saatnya akupun membelinya dan ia tinggal bersamaku samoai jiwaku merasa puas akan keberadaannya, maka akupun membebaskannya. Ketika aku berkhutbah di hadapan masyarakat, ucapanku berdasarkan bukti perbuatan bukan sekedar ceramah saja."
***
dari buku Road to Succes (DR Akram Ridha)