Thursday, June 21, 2007

Menulis

Sehari selembar karya

Seminggu sebuah buku

Sebulan sebuah bundel

Setahun seruang perpustakaan

….


Semangat menulis, sama dengan semangat untuk hidup. Menulis merupakan nafasnya hidup. Sahabat Umar pernah berkata, …hisablah dirimu sebelum kau dihisab… catat dan ingat-ingat semua apa yang pernah kita lakukan. Malaikat mencatat semua amal kita. Allah lah yang membuat dan mencipatkan Kitab2. nabi dan para sahabatnya dicatat peri kehidupannya dalam sirah dan hadist. Undang-undang dibukukan, bumi dipetakan, dan amalan kita nanti pun akan kita terima dalam bentuk catatan kitab…


Banyak penulis yang menjadi motivasi buat kita untuk juga semakin bersemangat untuk menulis. Dari mulai penulis yang kiri, tengah-tengah sampai penulis yang paling islami di kanan. Ada novel-novel cengengesan, kacangan dan murahan, yang mereka dengan bersemangat dan rajinnya menuliskan hal kemaksiatan. ayo semangat…. Mereka aza bisa, APALAGI KITA….


Contoh mba helvi tiana rosa, bu pipiet senja, semuanya menulis dengan bagus dan penuh dengan ilmu dan nilai-nilai mulia. Ayo belajar dari mereka, biar jadi ikut barisan pencetak sejarah…


Menulis untuk berdakwah, adalah tujuan yang mulia juga. Majalah tarbawi, majalah saksi, nulis artikel di republika, koran2 lain, subhanallah bisa juga dilakukan. Mengajak dan menginformasikan berita dan ilmu kepada orang lain, pekerjaan yang mulia. Pekerjaan yang bisa disamakan dengan pekerjaan para nabi dan rasul


Menulis untuk cari uang juga bisa. Menulis bisa dapet royalti, dibayar karena kirim tulisan ke media, subhanallah. Tambah-tambah penghasilan lah…


Terakhir….

Ilmu itu ibarat burung

Ikatlah dengan tulisan mu .. (imam syafi’i)