Sila Ke 3 Pancasila*
Di tengah sayupsayup teriakan
para penggerogot di timur pulaupulau
para penggerogot di timur pulaupulau
Indonesia Raya begitu membahana menatap
suluh matahari di stadion utama senayan
suluh matahari di stadion utama senayan
"Bangunlah jiwanya, bangunlah badannya!"
: Ini tanah kita, ini gawang kita
: Ini tanah kita, ini gawang kita
Meski skor 2-1 tak jadi luntur di sumir
senyum wasit yang payah
senyum wasit yang payah
Mas Epri ini mang teman (seenggaknya, meski blom kenalan) di milis Tarbawi yang seneng nulis puisi. dan subhanallah mas, memang beberapa hari ini agak tergetar bulu kuduk ini jika mendengar "Tim Merah-Putih berjuang lagi melawan ..."
Klo inget cerita temen-temen dulu, (sampai sekarang mungkin juga) cerita tentang runtuh dan tercabik-cabiknya kekuasaan islam, kayaknya jadi agak aneh, gimana gitu. Cerita dimana mmang ummat islam yang tadinya satu, dipecah belah, dibagi-bagi ma sekutu (inggris, dll) menjadi negara yang berdiri sendiri-sendiri. ngeri liatnya... ngeri ketika umat islam di bantai, di perangi dan di lecehkan... di afganistan, bosnia, banglades, irak, iran....
di indonesia? sama di beberapa daerah ummat islam juga merasa dilecehkan. ambon, poso, ...
TAPI MASIH BISA NONTON BOLA JUGA....
iya, mungkin semua sepakat. permainan, olah raga, rasa bersaing yang sportif, keindahan mengolah bola, serunya gol, serunya menggocek, kerjasama tim, jualan tiket, .... (asal jangan dijudiin ya...)
semuanya jadi lebur menghilangkan persasaan dan semangat perbedaan dan pepecahan.
gak memperkecil semangat kita untuk mengenal dan mempelajari islam kita tapi. karena mang perjuangan menyatukan islam, mendakwahkan islam, itu ga mudah. dan mirisnya orang2 islam yang dibantai ratusan bahkan ribuan gak akan terlupakan oleh sejarah dan kita ummat islam.
so, maen bola? why not?
indonesia menang? harus...
beramal sholeh? tetep jalan...
allahumma , ihdinashiraatal mustaqiim
yaa allah tunjukan kami jalan yang lurus...