klo liat pedagang asongan di jalanan dan pengamen di dalam bis kota rasa keluh kesah yang selama ini dirasa sirna seketika. bayangkan hanya mungkin dengan bermodal kurang dari seratus ribu rupiah, mereka masih bersemangat, senang dan optimis bekerja menjajakan jasa dan barang mereka. dan kembali terbayang, uang seratus ribu di dompet kita seperti uang setrilyun yang kan sanggup menghidupi kita lebih lama...
klo liat tukang ngamen di kreta dengan mata yang buta, sepertinya badan ini jadi sehat kembali. bayangkan hanya dengan bermodal insting, suara dan tongkat yang jadi penuntun, mereka berani, mampu bekerja, bisa hidup dan bahkan bisa mengais rezeki di gerbong atau dijalanan. Kebayang, masih bisa jalan tegap, masih punya bada lengkap. Harusnya bisa banyak yang bisa diperbuat.....
ya rabb, limpahkan pada ku rasa penuh kesyukuran atas segala nikmat MU yang telah Kau berikan pada ku, pada ibu bapakku. dan mampukan aku untuk banyak beramal sholeh yang Kau ridhai..
Thursday, November 22, 2007
Terima kasih Wahai Musuh...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang menjadikanku sadar untuk mengendalikan diri dan tidak hanyut dalam gelombang pujian. Kalian dijadikan Allah swt agar aku tidak sombomg akibat pujian yang berlebihan, atau anggapan baik yang hanya melihat kebaikan dari diriku...
Terima kasih wahai musuh.
Bagaimanapun kalian memberi manfaat kepadaku, meskipun sebenarnya, kalian tidak mealkukan itu. Kalian telah menciptakan kemampuan untuk berpikir lebih seimbang dan adil. Mungkin ada seseorang yang berlebihan menunaikan haknya, lalu kalian;ah yang menjadi sebab keseimbangan...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang menerbitkan semangat, meletakan tantangan, membuka kecermatan, mendorong untuk berkompetisi, agar seseorang lebih berhati-hati, lebih disiplin, lebih cermat mendidik diri, dan menghiasi diri untuk memiliki sikap yang terpuji. Berlomba dan berkompetisi dalam kebaikan adalah perilaku yang dianjurkan dalam islam...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang melatih kami untuk mampu lebih bersabar dan lebih kuasa menanggung beban. Kalianlah yang membantu kami untuk lebih bisa menghadapi keburukan dengan kebaikan...
Terima kasih wahai musuh.
Mungkin dalam timbangan amal ada kebaikan yang tidak bisa aku peroleh hanya dnegan kebaikan dan amal shalih, tapi hanya bisa diperoleh melalui kesabaran, menanggung beban, keridhaan, bisa menerima, toleransi dan maaf...
Terima kasih wahai musuh.
Aku merasa mungkin ada sebagian kata yang menyakiti kalian. Sungguh saya tidak bermaksud menyakiti kalian. Tapi saya katakan dengan sejujurnya, kalian adalah teman-teman sejati...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang telah menjadikanku lebih memikirkan keruangan yang selama ini justru sulit teraba...
Terima kasih wahai musuh...
Salman bin Fahd
majalah Tarbawi Edisi 167
Kalianlah yang menjadikanku sadar untuk mengendalikan diri dan tidak hanyut dalam gelombang pujian. Kalian dijadikan Allah swt agar aku tidak sombomg akibat pujian yang berlebihan, atau anggapan baik yang hanya melihat kebaikan dari diriku...
Terima kasih wahai musuh.
Bagaimanapun kalian memberi manfaat kepadaku, meskipun sebenarnya, kalian tidak mealkukan itu. Kalian telah menciptakan kemampuan untuk berpikir lebih seimbang dan adil. Mungkin ada seseorang yang berlebihan menunaikan haknya, lalu kalian;ah yang menjadi sebab keseimbangan...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang menerbitkan semangat, meletakan tantangan, membuka kecermatan, mendorong untuk berkompetisi, agar seseorang lebih berhati-hati, lebih disiplin, lebih cermat mendidik diri, dan menghiasi diri untuk memiliki sikap yang terpuji. Berlomba dan berkompetisi dalam kebaikan adalah perilaku yang dianjurkan dalam islam...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang melatih kami untuk mampu lebih bersabar dan lebih kuasa menanggung beban. Kalianlah yang membantu kami untuk lebih bisa menghadapi keburukan dengan kebaikan...
Terima kasih wahai musuh.
Mungkin dalam timbangan amal ada kebaikan yang tidak bisa aku peroleh hanya dnegan kebaikan dan amal shalih, tapi hanya bisa diperoleh melalui kesabaran, menanggung beban, keridhaan, bisa menerima, toleransi dan maaf...
Terima kasih wahai musuh.
Aku merasa mungkin ada sebagian kata yang menyakiti kalian. Sungguh saya tidak bermaksud menyakiti kalian. Tapi saya katakan dengan sejujurnya, kalian adalah teman-teman sejati...
Terima kasih wahai musuh.
Kalianlah yang telah menjadikanku lebih memikirkan keruangan yang selama ini justru sulit teraba...
Terima kasih wahai musuh...
Salman bin Fahd
majalah Tarbawi Edisi 167
Subscribe to:
Posts (Atom)