Tuesday, August 5, 2008

Marhaban Yaa Ramadhan...

Menyapa Lebih Dahulu Sebelum di sapa

Menjelang Ramadhan, di bulan Sya'ban Rasulullah saw memperbanyak melakukan puasa sunnah. Aisyah ra meriwayatkan, "Aku tidak melihat beliau lebih banyak puasanya di luar Ramdhan selain pada Bulan Sya'ban." (HR. Bukhari)

Mengapa Rasulullah saw melakukan itu? Aisyah ra, istri beliau tidak menjelaskannya dalam hadist itu. Tetapi dalam riwayat yang lain Anas menuturkan, bahwa Rasulullah saw ditanya oleh seseorang, "Puasa Sya'ban untuk menghormati Ramadhan." (HR. Turmudzi). Mungkin karena itu maka beliau banyak melakukan puasa di bulan Sya'ban. Beliau ingin "menyapa" Ramadhan.

Dan disaat memasuki Ramadhan, beliau mengkhususkan diri dengan banyak membaca Al Qur'an. Yang beliau lakukan ini kemudian diikuti oleh para ulama. Mereka bahkan meninggalkan majelis fatwa dan halaqah-halaqah ilmu, begitu pula kegiatan belajar mengajar mereka. Itulah ala menyapa Ramadhan yang dilakukan Rasulullah saw dan para ulama untuk mendapatkan keberkahan dan keutamaannya. Mereka menyapa Ramadhan terlebih dahulu, sehingga wajar kalau Ramadhan pun menyapa mereka.

Rasulullah saw dan para sahabatnya serta orang-orang shalih yang mengikuti mereka, adalah orang-orang yang menyiapkan hati dan jiwa mereka menjelang Ramadhan. Karena itulah kita ikuti mereka. Kita lakukan itu dengan cara bertaubat kepada Allah swt, menyesali segala perbuatan yang melanggar perintah-Nya, bertekad untuk konsisten, taat kepada Nya, serta mulai memperbaiki diri untuk mendapatkan beragam anugerah di dalamnya adalah sapaan kita kepada Ramadhan. Karena Allah swt senantiasa memberi salam kepada setiap ruh yang baik, yang senantiasa berlama-lama dalam bersujud kepada-Nya, yang selalu berlama-lama ruku kepada Nya, dan menolak untuk ruku kepada selainNya. Maka tentu Ramadhan pun akan memberi salam kepada mereka yang senantiasa mempersiapkan diri untuk menyambut Ramadhan dengan taubat, membersihkan jiwa, puasa, bangun malam dan sebagainya.

Dalam sebauh hadist Rasulullah bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling utama di sisi Allah adalah yan memulai salam diantara mereka." (HR. Abu Daud). Maka agar kita menjadi manusia-manusia mulia, kita ucapkan salan dan kita sapa Ramadhan dengan kegembiraan, kesiapan fisik dan jiwa, dan dengan kekuatan iman agar Ramadhan juga menyapa kita.

Majalah Tarbawi, Edisi 141 Ramadhan 1427H

arsip :
10 Langkah persiapan menuju Ramadhan
Persiapan menjelang Ramadhan
Ihya' Ramadhan (Langkah menghidupkan Ramadhan)
Hadist Keutamaan Ramadhan