Salah satu amalan dibulan suci ramadhan yang istimewa adalah ibadah i'tikaf. Itikaf adalah amalan yang disunahkan oleh rasul dan disinggung juga oleh allah dalam alquran. Rasulullah mencontohkan untuk melaksanakan itikaf di sepuluh hari terakhir di bulan ramadhan dan ketika pada tahun beliau wafat, beliau beritikaf selama dua puluh hari.
Dalam alquran Allah menyinggung itikaf didalam surat albaqarah ayat yang ke 187 dimana Allah menyinggung untuk tidak bercampur dengan istri ketika sedang beritikaf di masjid. Subhanallah betapa mulianya rasulullah yang sudah mencontohkan untuk beritikaf di masjid dan maha suci allah yang berkenan memberikan arahan kepada rasulullah untuk tidak bercampur ketika beritikaf.
Itikaf secara bahasa berarti berdiam diri. Secara istilah berarti berdiam diri di dalam masjid sambil melakukan ibadah kepada Allah. Dalam arti itikaf secara keseluruhan adalah suatu ibadah yang dilakukan dengan berdiam diri di masjid selama beberapa waktu tertentu dan dengan mengisinya melalui aktivitas ibadah.
Syarat itikaf ada dua macam. Pertama niat dan kedua berdiam diri di dalam masjid. Meskipun dalam waktu yang singkat kita memasuki masjid maka jika kita niatkan untuk beritikaf maka kita akan mendapatkan pahala itikaf.
Bebarapa rukun itikaf yaitu melakukan ibadah yang mendekatkan diri kepada Allah. Ebaraa ibadah yang bisa kita lakukan yaitu shalat, baik shalat wajib maupun shalat sunnah, kemudian ibadah membaca Alquran dengnan membacanya atau mentadaburinya. Selain itu dengan membaca berbagaimacam buku yang berisi keislaman dan keilmuan. Bisa juga dengan membicarakan, berdiskusi atau pengajian keislaman dan pembicaraan dengan topik yang bermanfaat lainnya.
Beberapa hal yang dapat membatalkan itikaf yaitu pertama jika kita keluar dari masjid untuk melakukan aktivitas kedunian lain, sperti berbelanja atau bekeja mencari nafkah kembali. Keluar dari masjid tidak membatalkan itikaf jika dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hajat badan kita.seperti buang air atau makan dan minum. Dalam haditsnya rasulullah juga pernah menjulukan kepalanya keluar jendela hanya untuk disisiri rambutnya oleh istri beliau. Subhanallah, hanya untuk disisiri.
Dan bisa di tarik kesimpulan bahwa kita bisa dimakruhkan atau bahkan berkurang nilai itikaf kita jika kita melakukan sesuat hal yang tidak diperbolehkan, seperti menggunjing atau berdebat pendapat yang sampai menimbulkan perselisihan. Sehingga salah satu aktivitas yang bisa kita lakukan adalah rebahan serta istirhat. Hal itu bis dilakukan demi menghidari dari perbuatan yang siasia serta mengumpullan tenaga kembali agar bisa kuat melaksanakan kembali ibadah lainnya.
Itikaf adalah bukti kesungguhan kita untuk berharap penuh akan kemurahan Allah. Bayangkan jika disetahun penuh kita beraktivitas memikirkan dunia dan penghidupan kita sehari hari, sementara dengan menyempatkan sepuluh hari di ahhir bulan ramadhan, menjadi bukti keikhlasan kita untuk banyak mengharap ridha dan ampunan Allah. Semoga kita bisa diberikan kekuatan dan kemampuan untuk bisa menyempatkan melakukan itikaf disuatu saat di ramadhan nanti. Dan tentunya semoga Allah masih berkenan memberikan kita kehidupan sampai bulan ramadhn tahun depan. Aamiin...
Published with Blogger-droid v2.0.6