Kereta ekonomi kereta rakyat. Kereta semua orang. Semua golongan masyarakat sepertinya ikut menikmati jasa kereta ini. Dari mulai yang berdasi hingga yang memakai kaos oblong. Pejabat dan aparat pemerintah sampai pesuruh di gedung-gedung besar di kota.
Kereta ekonomi jadi gambaran kecil kehidupan. Saya mengistilahkannya Dunia kecil. Seperti dunia yang memiliki berbagai macam pernik kehidupan, kereta pun memuat beragam pernik orang dan masalah. Kehidupan selalu dinamis dan berganti seperti kelangsungan kereta yang selalu beragam dan berganti persoalannya dari waktu ke waktu.
Seperti kehidupan yang memuat si baik dan si buruk, kereta pun berisi dengan orang yang berhati baik dan orang yang berniat buruk. Weih, hampir 3 kali tas saya disilet oleh orang entah siapa. Hampir tiga kali itu juga saya tidak pernah menyadari bahwa orang yang berniat dengan tas saya akan mengambil isinya secara diam-diam. Kereta yang penuh sesak, berdesakan menjadi sarang yang nyaman bagi pencopet dan penjambret. Waspada dan hati-hati jadi kunci jika memang kondisi kereta penuh dan berdesakan. Tidak lupa banyak berinfak dan bersedekah jadi penolong pengalih harta kita kita yang akan di rampas oleh orang lain. Sedekah penolak bala... !!
Kereta seperti kehidupan yang berisi dengan berbagai macam sifat dan watak manusia serta orang penghuni atau penggunanya. Ada yang ramah, murah senyum, baik hati, tidak sombong rajin... Ada yang cuek, ga peduli, kasar, sinis, banyak buruk sangka dan sebagainya yang buruk-buruk.
Kereta selain kehidupan, banyak juga mengajarkan arti hidup. Tidak sedikit ilmu, hikmah dan nasihat yang bisa diambil ketika menggunakan kereta api.
"i love kereta..."
No comments:
Post a Comment