Subhanallah, memang ilmu bisa didapat dari mana saja. Apabila Allah menghendaki untuk memberikan hidayah, maka Ia akan menunjukkan melalui apapun yang Ia kehendaki.
Kemari saat saya melakukan survei ke perusahaan industi roti, saya mendapatkan ilmu berharga dari pembicaraan dengan sang pemilik perusahaan roti tersebut. Ilmu berharga ini mengenai bagaimana sikap kebahagian kita yang hakiki ketika menyambut datangnya bulan suci ramadhan yang segera sebentar lagi.
Dalam sebuah hadits, rasulullah mengabarkan kepada para umàtnya bahwa barangsiapa yang merasa bergembira menyambut datangnya bulan suci ramadhan, maka Allah akan bebas dan haramkan dirinya dari panasnya jilatan api neraka kelak di akhirat.
Subhanallah, ketika berdiskusi dengan beliau sang pemilik usaha roti ini, ia mengutarakan betapa memang beratnya mendapatkan garansi bebasnya dari siksaan api neraka dengan harus merasa bergembira ketika memasuki datangnya bulan suci ramadhan. Beliau menuturkan bagaimana beratnya harus mengukir senyum ketika saat bulan ramadhan omset pembuatan makanan akan menjadi menurun karana saat berpuasa, dan terlebih menurunnya omset ini masuh harus tetap didorong oleh kelaziman perusahaan menunaikan hak-hak para pegawai ketika memasuki bulan kemenangan ini. Ya, bagaimana caranya dengan kondisi omset atau pendapatan menurun dari penjualan makanan, sementara pos pengeluaran untuk THR harus terbayarkan.
Subhanallah betapa sulitnya membuat hati merasa bahagia ketika kita mendapatkan beberapa atau bahkan banyak persoalan hidup yang kita alami. Jarang ada orang yang bisa bersikap seperti itu. Kondisi kita pada awal bulan suci ramadhan jika di teliti lebih mendetail memang akan lebih berat beban bagi perkonomian kita. Yang pada kenyataannya pengeluaran kita dibulan ini semakin meningkat meskipun kita sudah menahan makan disiang hari. Kita dihadapkan dengan keharusan unuk membagi-bagi ampau dengan sanak saudara ketika menjelang lebaran nanti. Belum lagi yang memiliki kelurga yang cukup bsnyak yang hrus memutar otak bgaimna seharusnya memperoleh baju lebaran yan memamng moment saat lebaran itulah saat mengganti baju dengan yang baru.
Lantas bagaimana ternyata bahagia yang hakiki saat menyambut bulan suci ramadhan tersebut?. Ternyata keterampilan kita menata hati dan memaksimalkan ibadah serta usaha berupa ikhtiar kita menjadi kuncinya. Subhanallah mari menata hati untuk merasa bahagia di hadapan bulan suci ramadhan ini karena setiap kesulitan kita harus menjadi pemacu untuk kita maksimalkan usaha kita sehingga kita terrpacu untuk bersemangat. Dan luar biasanya Allah akan janjikan juga balasan pahala yang berlipat ketika kita menjalaninya di bulan suci ini.