Sungguh belajar bisa dari siapa saja, bahkan dari tukang ban mobil kita bisa banyak belajar.
Ketika rencana akan mudik di ramadhan tahun 2014, saya periksakan kondisi ban mobil saya ke sebuah jasa penjualan dan perawatan ban mobl di daerah Serang. Setelah memeriksa kondisi ban mobil saya, beliau berkata :
"Mas, ini mobil klo bisa minta ganti saja dengan yang lain. kondisi bannya tidak memungkinkan untuk bisa dibawa jauh". ujar tukang servis ban.
"oh gitu ya pa? jawab saya. Sambil berfikir dalam hati, Allah beri saya mobil yang memang tidak bagus spesifikasinya dan biasa dibuat untuk digunakan banyak pengguna dan penumpang atau tepatnya mobil rentalan.
"Iya pa, dari pada nanti ada yang tidak diinginkan. mending ganti aja dengan mobil yang lain" Terus tukang servis
"Hmm.. pak nanti saya telepon dulu ya.." saya berniat mengeles (mengelak juga) karena kesombongan hati kecil saya malu dianggap membawa mobil rentalan, padahal itu mobil punya sendiri. Akhirnya yang saya telepon istri saya untuk minta persetujuan ganti ban mobil yang pasti butuh biaya lebih.
"Baik pa, ganti aja dulu bannya nanti gampang urusan saya biayanya mah" tutup saya terakhir sambil mengelus dada. :)
Sungguh kejadian tersebut meski beberapa tahun berselang, menjadi terus pengingat bagi saya bahwa mobil saya meski pun dapat dari uang jerih payah sendiri, ternyata adalah mobil rentalan, Tepatnya rentalan dari Allah.
Saya coba fahami bahwa seluruh barang, yang kita miliki sebenarnya adalah titipan, yang suatu saat nanti akan diambil kembali oleh pemilik Nya. Ya, pemiliknya adalah Allah. Segala benda dan harta di dunia, jabatan, dan jiwa kita serta keluarga kita adalah mutlak milik Allah. kita hanya diberikan hak untuk menggunakannya dengan baik. Sebagai fasilitas kita untuk bisa bertemu dengan pemiliknya nanti di akhirat.
"Ya Allah, jadikan hamba termasuk orang yang bisa bersyukur atas segala pemberian dari Mu...."