Selamat hari statistik!!! ya, hari ini (26 September) adalah hari di indonesia semua insan statistik memperingati momen istimewa statistik. Pengguna statistik baik pengguna data, pencari data, peminat data, pengamat data hari ini digugah dengan keberadaan statistik yang memang dibutuhkan.
setidaknya di provinsi kami, provinsi banten yang juga merayakan hari statistik tahun ini. Sebagian dari pegawai yang bertugas di lingkungan statistik provinsi banten pagi hari tadi merayakan dengan mengadakan apel pagi dan diadakan juga berbagai acara perlombaan. Sudah lama rasanya tidak mengikuti apel bendera lagi, subhanallah resiko jadi pegawai negeri, harus ikut dan meramaikan kebiasaan juga kebanggaan negeri ini menghormati bangsa, pahlawan, dan lambang kehormatan bangsa (merah putih)
Dahsyat, ternyata statistik adalah amanat dari PBB!!!. dalam pembacaan sejarah hari statistik tadi pagi, kepala BPS provinsi banten menceritakan bahwa dahulu semua negara berkewajiban untuk mengadakan pencatatan kehidupan kenegaraannya. berapa jumlah warga negaranya, bagaimana kondisi perekonomiannya dan lain sebagainya. Dan di Indonesia pencatatan itu juga dilakukan. Sensus penduduk, survey sosial, survey ekonomi, semuanya dilakukan demi pencatatan keadaan negeri.
Hari statistik, jadinya sebenarnya harus setiap hari. karena data, karena pembangunan, karena kelahiran manusia selalu terjadi dan berlangsung setiap hari.
Wuih, tiada hari tanpa mengamati, mencatat, menghitung dan berkomunikasi dengan pembangunan dan sesama kita.
Selamat hari statistik
Monday, September 28, 2009
Thursday, September 24, 2009
Halal Bihalal
Subhanallah, tahun ini bisa berlebaran di kota serang. bukan di kota serang tapatnya klo hari rayanya, tapi tulisan ini ingin menyampaikan hikmah berlebaran, hikmah bersilaturahim, berhalal bihalal di hari yang fitri ini.
disarikan dari ceramahnya seorang ustadz, penceramah di kantor BPS provinsi banten. Beliau bercerita setidaknya ada 5 hikmah bersilaturahim, berhalal bihalal di hari idul fitri.
pertama, halal bihalal, bersilaturahmi menumbuhkan sifat tafahhum. Tafahum yaitu berarti sesama kita, sesama rekan, saudara, istri dan suami harus saling memahami. Faham bagaimana sifat dan karakter masing-masing, mengerti bagaimana kebiasaan dan tingkah laku saudara kita yang lain. Dengan tafahum, kita bisa mafhum dan mengerti sebenarnya bagaimana watak sebenarnya saudara kita.
Kedua, silaturahim bisa menumbuhkan kebiasaan Ta'awwun. Ta'awwun berarti saling membantu. Dahsyat, manusia sungguh ga bisa hidup sendiri (:) manusia mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Dengan silaturahmi, bertatap muka, halal bihalal kita bisa langsung tahu apa sebetulnya kebutuhan saudara kita. Pertemuan yang intens, silaturahim yang terjaga membiasakan sebuah kelompok untuk berbagi dan kemudian saling membantu kebutuhan sesamanya.
Ketiga, Silaturahim mampu menumbuhkan kebiasaan takafful. seperti nama asuransi, takaful yaitu berjamaah untuk saling menanggung. Bersilaturahim, halal bihalal, dan pertemanan yang intens, membuat anggota kelompok dan sesama kita saling menangggung beban saudaranya. luar biasa orang yang bisa berjuang keras memahami saudaranya, dan mampu menanggung beban sesamanya, meskipun terkadang ia sendiri memiliki beban yang tidak ringan juga.
Keempat, silaturahmi dan halal bihalal bisa menumbuhkan sifat kebersamaan. Dalam suka dan duka jika memang sudah saling memahami,saling membantu, saling menanggung, gak ada yang namanya bubaran. Kebersamaan hati, kesatuan tujuan membuat ukhuwah dan kebersamaan menjadi yang utama. ga kenal bagaimana sifat, bagaimana karakter, aliran dan pemahaman yang berbeda, dengan rasa ukhuwah dan keimanan yang sama membuat semua perbedaan hilang.
dan Kelima, silaturahim dan halal bihalal membiasakan kita juga untuk saling bertausiyah. Dahsyat, tausiyah ustadz tadi juga sungguh bagus. di momen silaturahim ba'da lebaran ini beliau bertausiyah untuk menjaga momen dan semangat ruhiyah ramadhan kita bulan kemarin. Ramadhan mengajarkan kita untuk selalu menjaga iman kita, menjaga kejujuran prilaku kita dan melatih kita untuk selalu berdisiplin.
Subhanallah...
"diakhir nanti, di sekitar arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pekaiannya dari cahaya dan wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para Nabi dan Syuhada, hingga para nabi dan Syuhada kagum kepada mereka. Ketika ditanya oleh para sahabat, Rasulullah Saw menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena ALLah, saling berkunjung karena Allah dan saling memaafkan karena Allah."
disarikan dari ceramahnya seorang ustadz, penceramah di kantor BPS provinsi banten. Beliau bercerita setidaknya ada 5 hikmah bersilaturahim, berhalal bihalal di hari idul fitri.
pertama, halal bihalal, bersilaturahmi menumbuhkan sifat tafahhum. Tafahum yaitu berarti sesama kita, sesama rekan, saudara, istri dan suami harus saling memahami. Faham bagaimana sifat dan karakter masing-masing, mengerti bagaimana kebiasaan dan tingkah laku saudara kita yang lain. Dengan tafahum, kita bisa mafhum dan mengerti sebenarnya bagaimana watak sebenarnya saudara kita.
Kedua, silaturahim bisa menumbuhkan kebiasaan Ta'awwun. Ta'awwun berarti saling membantu. Dahsyat, manusia sungguh ga bisa hidup sendiri (:) manusia mahluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lainnya. Dengan silaturahmi, bertatap muka, halal bihalal kita bisa langsung tahu apa sebetulnya kebutuhan saudara kita. Pertemuan yang intens, silaturahim yang terjaga membiasakan sebuah kelompok untuk berbagi dan kemudian saling membantu kebutuhan sesamanya.
Ketiga, Silaturahim mampu menumbuhkan kebiasaan takafful. seperti nama asuransi, takaful yaitu berjamaah untuk saling menanggung. Bersilaturahim, halal bihalal, dan pertemanan yang intens, membuat anggota kelompok dan sesama kita saling menangggung beban saudaranya. luar biasa orang yang bisa berjuang keras memahami saudaranya, dan mampu menanggung beban sesamanya, meskipun terkadang ia sendiri memiliki beban yang tidak ringan juga.
Keempat, silaturahmi dan halal bihalal bisa menumbuhkan sifat kebersamaan. Dalam suka dan duka jika memang sudah saling memahami,saling membantu, saling menanggung, gak ada yang namanya bubaran. Kebersamaan hati, kesatuan tujuan membuat ukhuwah dan kebersamaan menjadi yang utama. ga kenal bagaimana sifat, bagaimana karakter, aliran dan pemahaman yang berbeda, dengan rasa ukhuwah dan keimanan yang sama membuat semua perbedaan hilang.
dan Kelima, silaturahim dan halal bihalal membiasakan kita juga untuk saling bertausiyah. Dahsyat, tausiyah ustadz tadi juga sungguh bagus. di momen silaturahim ba'da lebaran ini beliau bertausiyah untuk menjaga momen dan semangat ruhiyah ramadhan kita bulan kemarin. Ramadhan mengajarkan kita untuk selalu menjaga iman kita, menjaga kejujuran prilaku kita dan melatih kita untuk selalu berdisiplin.
Subhanallah...
"diakhir nanti, di sekitar arsy ada menara-menara dari cahaya. Di dalamnya ada orang-orang yang pekaiannya dari cahaya dan wajah mereka bercahaya. Mereka bukan para Nabi dan Syuhada, hingga para nabi dan Syuhada kagum kepada mereka. Ketika ditanya oleh para sahabat, Rasulullah Saw menjawab, "Mereka adalah orang-orang yang saling mencintai karena ALLah, saling berkunjung karena Allah dan saling memaafkan karena Allah."
Monday, September 7, 2009
teman luar biasa
Maha suci Allah yang sudah mengumpulkan manusia dalam kelompok-kelompok. Maha mulia Allah yang berkenan menjadikan manusia satu sama lain saling berkumpul, berjamaah dan saling berusaha membantu dalam beribadah.
Subhanallah, takdir Allah memang tidak pernah ada yang buruk. semua serba baik, hanya tinggal manusianya saja yang tidak bisa memahami takdir yang diterimanya itu. bisa terus berkumpul dengan kelompok teman, dengan jamaah yang luar biasa, menjadi suatu nikmat yang berbahagia. Dimanapun dengan siapapun semuanya dirasa serba luar biasa.
teman sekolah, teman kuliah, teman kerja, teman dilingkungan rumah, teman di pengajian, teman diperjalanan, teman dirumah, teman dikota sendiri. semuanya serba luar biasa...
Subhanallah, takdir Allah memang tidak pernah ada yang buruk. semua serba baik, hanya tinggal manusianya saja yang tidak bisa memahami takdir yang diterimanya itu. bisa terus berkumpul dengan kelompok teman, dengan jamaah yang luar biasa, menjadi suatu nikmat yang berbahagia. Dimanapun dengan siapapun semuanya dirasa serba luar biasa.
teman sekolah, teman kuliah, teman kerja, teman dilingkungan rumah, teman di pengajian, teman diperjalanan, teman dirumah, teman dikota sendiri. semuanya serba luar biasa...
Subscribe to:
Posts (Atom)