Monday, June 18, 2007

kekuatan doa

dikutip dari majalah Tarbawi edisi "menata kembali cara kita meminta kepada Allah"

........

Yahya Al Bakka’ mengisahkan pengalamannya meminta dan berdo’a kepada Allah swt. Katanya, suatu malam ia bermimpi berdialog dengan Tuhan. Dalam mimpinya ia berkata, ‘Wahai Tuhanku, emngapa aku berdo’a kepada-Mu namun tak kunjung Engkau kabulkan permintaanku?” Tuhan berkata kepadanya, kisah Yahya ini menegaskan bahwa Allah senantiasa senang mendengar rintihan hamba-Nya dengan doa-doa yang ia lantunkan.


Ibnu rajab mengisahkan pula, bahwa seorang pemuda pernah kehabisan bekal bekal sewaktu berada di Makkah. Kelaparan pun menimpanya hingga hampir merenggut nyawanya. Ketika sedang berjalan disekitar Makkah, dia menemukan seuntai kalung mahal. Kalung tersebut ia masukkandalam saku dan segera melangkah ke masjid.


Beberapa langkah berjalan, ia berjumpa dengan seorang laki-laki yang sedang mencari kalungnya yang hilang. Ternyata kalung itu adalah milik si lelaki. Pemuda tersebut lantas menyerahkan kalung yang baru saja ia temukan kepada laki-laki pemiliknya sambil berlalu.


Suatu ketika, dalam sebuah perjalanannya dilaut dengan menaiki perahu kecil, si pemuda tenggelam karena terpaan ombak yang begitu keras. Ia pun terdampar di sebuah pantai yang belum pernah dikenalnya. Disana ia menemukan sebuah masjid yang dipenuhi dengan orang-orang yang sedang shalat berjamaaah. Dia pun bergabung dan tinggal besama mereka.


Suatu hari, mereka menawari pemuda tersebut untuk menikahi seorang gadis yang telah ditinggal ayahnya yang tergolong orang shalih. Pemuda itu setuju, lalu menikahinya. Malam pertama pernikahannya, ia melihat istrinya memakai kalung persis yang pernah ia temukan dulu. Ia pun bertanya tentang kalung itu. Istrinya menjawab, bahwa ayahnya pernah kehilangan kalung tersebut di Makkah. Lalu seorang pemuda menemukan dan mengembalikannya. Sejak saat itu ayahnya tidak pernah berhenti meminta kepada Allah agar putrinya mendapatkan suami yang jujur seperti pemuda itu. “Akulah pemuda yang diceritakan itu,” tukas si pemuda setelah mendengar cerita istrinya.


Dari kisah ini, kita hendaknya mengambil pelajaran bhwa jaawban Allah yang tertunda bisa jadi karena Dia ingin berlama-lama mendengarkan lantunan do’a-do’a kita, dan kerena itulah, ketika kita bosan lalu berhenti berdo'a, berhenti pula lah Allah mendengarkan permintaan kita.


rabb, kuatkan keyakinan hamba pada Mu...
jangan pernah kau lalaikan diri ini dari mengingat Mu
mudahkan jalan-jalannya
sampaikan pada jalan dan tempat Mu yang mulia
aamiin...

No comments: